Presiden Palestina Mahmoud Abbas: Kami Memiliki Hak untuk Membela Diri terhadap Terorisme Penjajahan Israel

- 7 Oktober 2023, 18:03 WIB
Protester mengangkat kertas bertuliskan #freepalestine
Protester mengangkat kertas bertuliskan #freepalestine /Latrach Med Jamil/unsplash/
 
GALAMEDIANEWS - Pernyataan singkat ini dari Presiden Abbas merupakan pengingat kuat tentang ketidakpuasan jangka panjang dan perselisihan wilayah yang terus membentuk konflik Israel-Palestina. Penting untuk menggali lebih dalam ke konteks di sekitar pernyataan ini agar memahami kompleksitas situasi ini.

Konteks Sejarah

Konflik Israel-Palestina merupakan salah satu konflik yang paling bertahan dan tenggelam di dunia. Konflik ini bermula pada pertengahan abad ke-20 ketika Negara Israel didirikan di tanah yang banyak warga Palestina anggap sebagai tanah leluhur mereka. Selama bertahun-tahun, berbagai upaya negosiasi perdamaian telah menghasilkan hasil yang terbatas, dan ketegangan berulang kali meletus menjadi kekerasan.

Baca Juga: Link Nonton Live Streaming Timnas Indonesia vs Palestina dalam Laga FIFA Matchday Hari Ini, Klik di Sini

Isu-isu inti di pusat konflik ini meliputi status Yerusalem, batas wilayah negara Palestina potensial, hak-hak pengungsi Palestina, dan kekhawatiran keamanan baik Israel maupun Palestina. Isu-isu yang belum terselesaikan ini telah berkontribusi pada konflik berkelanjutan, dengan kedua belah pihak terlibat dalam tindakan kekerasan dan pembalasan.

 

Tanggapan Presiden Abbas

Pernyataan Presiden Abbas mengukuhkan keyakinan Palestina akan hak mereka untuk membela diri. Ini mencerminkan sentimen lebih luas di kalangan warga Palestina yang telah mengalami konflik, pengusiran, dan pendudukan selama beberapa dekade. 

Dari perspektif Palestina, perlawanan terhadap okupasi Israel dianggap sebagai perjuangan yang sah untuk menentukan nasib sendiri dan kemerdekaan.

Penting untuk dicatat bahwa Presiden Abbas telah lama mendukung penyelesaian damai dan perundingan untuk konflik Israel-Palestina. Namun, eskalasi kekerasan baru-baru ini dapat mendorong kawasan lebih jauh dari jalur diplomasi dan dialog.***

Editor: Feby Syarifah

Sumber: x.com @haidersaeedpti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah