Israel Bom Gereja Santo Porphyrius di Gaza Tewaskan 18 Korban Warga Palestina Kristen

- 20 Oktober 2023, 18:05 WIB
Pemandangan umum Gereja Ortodoks Yunani Saint Porphyrius yang rusak akibat serangan Israel, tempat warga Palestina yang meninggalkan rumahnya berlindung, di Kota Gaza, 20 Oktober 2023
Pemandangan umum Gereja Ortodoks Yunani Saint Porphyrius yang rusak akibat serangan Israel, tempat warga Palestina yang meninggalkan rumahnya berlindung, di Kota Gaza, 20 Oktober 2023 /REUTERS/Mohammed Al-Masri/

GALAMEDIANEWS - Dalam insiden yang sangat mengharukan, serangan udara Israel terhadap Gereja Ortodoks Yunani Santo Porphyrius di Kota Gaza telah mengakibatkan kerugian nyawa yang tragis, dengan 18 warga Palestina Kristen tewas dan banyak lainnya terluka. 

Serangan terjadi pada tanggal 20 Oktober 2023, selama konflik berkepanjangan di Gaza, menurut laporan dari kementerian dalam negeri enklave Palestina yang terkepung.

Serangan tersebut ditujukan ke kompleks gereja, yang telah menjadi tempat perlindungan bagi penduduk Gaza Kristen dan Muslim yang melarikan diri dari kekerasan yang melanda wilayah tersebut. 

Baca Juga: Gaza: Korban Meningkat 3.785 dan 1.524 Diantaranya Anak, Biden Cari Bantuan Militer $14 Miliar untuk Israel

Gereja Ortodoks Yunani Santo Porphyrius, yang berasal dari abad ke-12, telah menjadi tempat perlindungan bagi orang-orang dari berbagai kepercayaan selama beberapa generasi.

Saksi mata yang menyaksikan serangan melaporkan bahwa serangan udara tampaknya ditujukan ke target di dekat gereja, menyebabkan kerusakan yang signifikan pada fasad gereja dan runtuhnya bangunan yang berdekatan. Banyak korban luka dilarikan ke rumah sakit untuk pengobatan.

Pernyataan awal militer Israel menjelaskan bahwa pesawat tempur mereka telah menargetkan pusat komando dan kontrol yang diduga terlibat dalam peluncuran roket dan mortir ke arah Israel. 

Mereka mengakui bahwa tembok gereja mengalami kerusakan selama serangan dan menyatakan bahwa mereka menyadari adanya laporan tentang korban. Insiden ini saat ini sedang dalam tahap peninjauan.

Sebagai tanggapan atas peristiwa tragis ini, Patriarkat Ortodoks Yunani Yerusalem menyatakan kecaman yang sangat keras terhadap serangan tersebut, terutama menyoroti penargetan gereja dan lembaga-lembaga mereka. 

Baca Juga: Video Viral Komisioner Polisi Israel Rasis Ancam Warga Palestina yang Protes Atas Pembantaian di Gaza

Patriarkat menekankan bahwa tempat ibadah ini juga berfungsi sebagai tempat perlindungan bagi warga sipil yang tidak bersalah, termasuk anak-anak dan perempuan yang telah kehilangan rumah mereka akibat serangan udara Israel di wilayah pemukiman.

Militer Israel membela tindakan mereka dengan mengklaim bahwa Hamas, kelompok militan yang mengendalikan Gaza, sengaja menyelipkan aset-asetnya di daerah-daerah pemukiman warga sipil dan menggunakan penduduk Gaza sebagai perisai manusia. 

Penting untuk dicatat bahwa Gaza telah mengalami operasi militer Israel yang berkelanjutan setelah serangan oleh pejuang Hamas pada tanggal 7 Oktober, yang menurut Israel mengakibatkan kematian setidaknya 1.400 orang, sebagian besar di antaranya adalah warga sipil.

Konflik berkepanjangan di Gaza telah menimbulkan dampak yang sangat besar, dengan kementerian kesehatan Hamas melaporkan bahwa kampanye Israel telah menewaskan setidaknya 3.785 warga Palestina di Jalur Gaza, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil. 

Kerugian nyawa tragis dalam serangan terhadap Gereja Ortodoks Yunani ini merupakan pengingat nyata akan biaya manusia dari konflik yang berkepanjangan dan menghancurkan ini.***

Editor: Nadya Kinasih

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah