Orang Tua Wafat Sebelum ke Pondok, Ilham Ingin Hadiahkan Surga dengan Hafalan Quran

- 21 Oktober 2023, 12:25 WIB
Orang Tua Wafat Sebelum ke Pondok, Ilham (tengah) Ingin Hadiahkan Surga dengan Hafalan Quran./ist
Orang Tua Wafat Sebelum ke Pondok, Ilham (tengah) Ingin Hadiahkan Surga dengan Hafalan Quran./ist /

GALAMEDIANEWS - Ilham tak mampu menahan air mata saat mengingat almarhumah ibunya. Santri dengan nama lengkap Muhammad Ilham Ramadhan itu ditinggal sang ibu tepat satu bulan sebelum berangkat ke pesantren.

Ilham, panggilan akrabnya, adalah santri Pondok Pesantren Daarut Tarmizi, Sukabumi, Jawa Barat. Ia masuk ke pesantren pada Juli 2023 lalu. Dengan begitu, ia sudah berada di Pondok Pesantren Daarut Tarmizi selama kurang lebih tiga bulan.

Baca Juga: Jabar Komitmen Dongkrak Produk Ekonomi Kreatif Lewat Puspa Kriya 2023

Baca Juga: Prediksi Skor Persiraja Banda Aceh vs Semen Padang FC Liga 2: Susunan Pemain, H2H, Jadwal dan Live Streaming

Kedatangannya di Pondok Pesantren Daarut Tarmizi membawa cerita yang cukup menyayat hati. Pasalnya, satu bulan sebelum masuk pesantren, ibunya wafat.

Ilham sempat menceritakan kisah pilunya itu. Katanya, sang ibu memang telah mengalami sakit sejak 2019. Namun, semakin kondisi kesehatan ibunya semakin memburuk setelah Idul Fitri 2023 lalu.

"Waktu lebaran masih bisa jalan, bareng sama Ilham, sama mamas dan mba, tapi ke sini-sini umi mulai nggak bisa jalan, jadi harus tiduran," kata Ilham.

Baca Juga: 5 Akibat Terlalu Banyak Konsumsi Gula bagi Tubuh

Santri asal Lampung Selatan itu masih ingat betul saat ibunya menghembuskan napas terakhir. Ketika itu, dirinya berada di samping ibunya sebelum wafat. Ia dan anggota keluarga lainnya juga membacakan Al-Quran dan berdoa di samping sang ibu.

"Jadi, Ilham pulang dari main, sore, sampai rumah ternyata umi udah nggak bisa ngapa-ngapain, abi dan yang lain terus bacain Al-Quran, jadi Ilham juga bersih-bersih, pakai baju sama sarung terus ikutan baca Al-Quran di samping umi," jelas santri berusia 15 tahun itu.

Tepat setelah Sholat Maghrib, Allah memanggil ibunya. Ilham dan keluarga hanya bisa pasrah menerima keadaan. Meski sangat terpukul, Ilham harus tagar agar ibunya tenang. "Sekitar jam 7-an umi meninggal dunia," tutur Ilham sambil menangis.

Ilham adalah sosok anak yang dekat dengan orang tuanya, terlebih ibunya. Ia juga ingin menceritakan pesan yang disampaikan oleh ibunya sebelum wafat. Namun, perasaan sedih dan sesak di dada membuatnya tak dapat berkata apa-apa.

Baca Juga: Diapresiasi, Ranperda Prakarsa DPRD Jabar Soal Penyelenggaraan Kepariwisataan

Baca Juga: Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Terbongkar, Fakta Kelihaian Pelaku, Jago Forensik

Kini, Ilham sudah mulai bisa menerima keadaan. Dengan masuk ke Pondok Pesantren Daarut Tarmizi, Ilham yakin bisa membahagiakan orang tuanya. Ia juga mengatakan ingin menyelamatkan ibunya dengan ilmu dan hafalan Al-Quran.

"Ilham ingin menyelamatkan umi, semoga Ilham di sini bisa belajar dengan baik, bisa lebih baik lagi, jadi bisa banggain keluarga dan umi yang udah nggak ada," jelasnya.

Dalam buku catatan santri, Ilham bercita-cita ingin membawa orang tua ke Mekah. Meski belum sempat ke Tanah Suci bersama ibunya, Ilham tetap bersemangat belajar dan mendalami Al-Quran di Pondok Pesantren Daarut Tarmizi.

Ilham adalah salah satu santri Pondok Pesantren Daarut Tarmizi yang sedang menimba ilmu. Ia sangat ingin menyelesaikan hafalan Al-Quran 30 juz dan menjadi seorang pengajar. Dirinya juga bermimpi mendirikan pondok pesantren ketika dewasa kelak.

"Untuk umi, semoga bisa tenang di sana, selalu dalam lindungan Allah dan semoga bisa tenang di surga, semoga Ilham bisa membawa umi ke surga," tulis Ilham dalam buku catatan santri.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah