Pembakaran Al Quran Terjadi di Swedia, Negara Muslim Seluruh Dunia Beri Peringatan Keras

- 30 Juni 2023, 13:32 WIB
Ilustrasi kitab suci Al Quran
Ilustrasi kitab suci Al Quran /Unsplash / Malik Shibly/
 
 
GALAMEDIANEWS - Pembakaran Al Quran terjadi di salah satu masjid di Swedia pada Kamis, 29 Juni 2023 yang mana hari itu adalah hari Idul Adha.
 
Kejadian itu memantik kemarahan umat Muslim di seluruh dunia atas aksi Pelecehan agama tersebut, sehingga mengecam keras otoritas swedia. 
 
Di Iraq, ratusan orang menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Kedutaan Swedia di Baghdad. Muqtad Al Sadr seorang ulama meminta pemerintah Irak untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Swedia karena telah memusuhi umat Islam.
 
Para demonstrans semakin ricuh hingga memanjat tembok yang mengelilingi komplek, tidak ada tanda-tanda pihak keamanan diplomatik Irak yang berusaha menghentikan aksi tersebut. 
 
Pengunjuk rasa tidak masuk ke dalam kantor Kedutaan karena sedang libur hari raya Idul Adha, dan akhirnya membubarkan diri.
 
 
Sadr menyerukan protes yang lebih besar akan dilakukan pada hari Jumat. Kementerian Luar Negeri Iraq pun mengutuk Aksi Swedia atas seorang ekstermis membakar salinan Al Quran.
 
Dalam insiden di Stockholm pada hari Rabu, dua pria, di tonton oleh kerumunan orang, mereka merobek halaman Alquran dan membakarnya di luar masjid. 
 
Salah satu pria, Salwan Momika, yang diketahu oleh media Swedia sebagai imigran Irak yang tinggal di Swedia, mengatakan ingin mengungkapkan pendapatnya tentang Alquran dengan menyobek dan membakarnya. 
 
Polisi telah memberikan izin demonstrasi setelah pengadilan Swedia memutuskan bahwa pelarangan demonstrasi akan melanggar hak kebebasan berbicara. Namun, izin mengatakan bahwa demonstran tidak diperbolehkan membakar benda di Stockholm.
 
Waktu pembakaran kitab suci umat Islam tersebut pada hari raya penting umat Islam Idul Adha, hal itu semakin membuat marah dan menyakitkan umat Islam di banyak negara, yang sedang merayakan hari raya.  Hal ini Dilansir oleh Galamedianews dari nytimes.com pada Jumat, 30 Juni 2023.
 

Reaksi Negara Muslim Terhadap Swedia

 
Maroko memanggil perwakilan Swedia di Rabat untuk memintanya mengutuk tindakan tersebut dan menarik duta besarnya di Swedia, menurut kantor berita negara Maroko. 
 
Jordan juga mengatakan telah menyatakan ketidaksenangannya kepada duta besar Swedia, menurut kantor berita negara, menyebutnya sebagai tindakan rasis kebencian yang serius.
 
Mesir menyatakan pembakaran Alquran sebagai tindakan tercela dan Arab Saudi mengatakan bahwa tindakan kebencian dan berulang-ulang seperti itu tidak dapat diterima dengan pembenaran apa pun.
 
Menteri luar negeri Malaysia mengatakan penodaan kitab suci saat umat Islam saat merayakan hari raya yang begitu penting adalah menyinggung umat Islam di seluruh dunia.
 
 
Dan Presiden Recep Tayyip Erdogan dari Turki mengatakan dalam pidatonya Kamis bahwa negara itu tidak akan pernah tunduk pada politik provokasi, mengacu pada insiden di Swedia, menurut kantor berita negara Anadolu. Menghina hal-hal yang suci bagi umat Islam, katanya, bukanlah kebebasan berpikir.
 
Pembakaran Alquran di Stockholm pada hari Rabu mengikuti insiden serupa di bulan Januari di mana seorang tokoh sayap kanan Denmark-Swedia membakar salinan kitab suci di luar Kedutaan Besar Turki di ibukota Swedia, yang juga memperburuk ketegangan dengan Turki.
 
Sejak itu, polisi di Stockholm menerangkan mereka telah menolak dua permintaan lain untuk memprotes dengan membakar Alquran, dan aparat keamanan Swedia telah menyatakan kekhawatiran bahwa tindakan semacam itu akan menimbulkan masalah keamanan dan menimbulkan ancaman bagi kedutaan besar di luar negeri.
 
Pengadilan Swedia pada bulan April membatalkan keputusan polisi, mengatakan bahwa polisi tidak memiliki cukup bukti untuk melarang protes. Swedia telah lama bergulat mengenai apakah akan mengizinkan demonstrasi semacam itu, dengan implikasinya terhadap kebebasan berbicara dan toleransi beragama.
 
Polisi Stockholm saat ini sedang menyelidiki  Momika karena melanggar larangan pembakaran dan menghasut sekelompok orang.
 
 
Pembakaran Alquran di Stockholm sangat meresahkan banyak orang Irak karena dilaporkan secara luas bahwa itu dilakukan oleh seorang imigran Irak, Momika. Panggilan ke Momika pada hari Kamis tidak dijawab.
 
Sadr, ulama Irak, meminta pemerintah di Irak untuk mencabut kewarganegaraan Momika dan agar Swedia memulangkannya untuk diadili. Jika Swedia gagal melakukannya, katanya, dia harus diadili secara in absentia di Irak.
 
Ada lebih dari 140.000 imigran kelahiran Irak di Swedia, kelompok imigran terbesar kedua di negara itu setelah Swedia Finlandia.

Editor: Lina Lutan

Sumber: Nytimes


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x