9 Guru Besar Unpad Jalani Pengukuhan dan Orasi Ilmiah, Prof. Dr. Suryanto Orasikan Era Industri Financial

- 25 Oktober 2023, 09:48 WIB
Sebanyak 9 guru besar baru Unpad menjalani upacara pengukuhan dan orasi Ilmiah sebagai jabatan Guru Besar
Sebanyak 9 guru besar baru Unpad menjalani upacara pengukuhan dan orasi Ilmiah sebagai jabatan Guru Besar /Deni Supriatna /Galamedianews //

Dikatakan Prof. Suryanto, Fintech bertujuan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam mengakses produk-produk keuangan dengan mempermudah transaksi dan juga meningkatkan literasi keuangan.

Melalui produk-produk keuangan berbasis inovasi dan teknologi yang ditawarkannya, industri ini memiliki kemampuan untuk mendorong inklusi keuangan secara lebih baik di masa yang akan datang (Senyo & Osabutey, 2020). 

"Kehadiran fintech merupakan jawaban bagi masyarakat yang belum tersentuh dengan layanan jasa perbankan sehingga setiap kalangan mendatangkan kemudahan bagi setiap masyarakat untuk mendapatkan layanan jasa keuangan yang praktis, aman dan cepat," ucapnya. 

Selanjutnya, Prof. Suryanto menyampaikan, industri fintech di Indonesia terus mengalami peningkatan (Eka, 2018). Peningkatan investasi di sektor fintech menjadi salah satu indikator meningkatnya popularitas industri sektor ini (Meola, 2016). Popularitas layanan fintech juga dapat kita jumpai dalam kegiatan sehari-hari, terutama ketika menggunakan smartphone. 

Baca Juga: 6 Universitas Swasta Terbaik di Jakarta Tahun 2023 Sebagaimana Data yang Dirilis Webometrics

Meski demikian, Prof. Suryanto menjelaskan, bahwa masyarakat sudah tidak asing lagi dengan sistem pembayaran menggunakan Gopay, OVO, shopee Pay,DANA, dan lain-lain. 

Selain karena LinkAja, DANA, kemudahan dalam bertransaksi, juga adanya promo yang diberikan oleh masing-masing platform tersebut.

Walapun mengalami pertumbuhan, Prof. Suryanto menambahkan, industri fintech Indonesia masih tertinggal dari negara Hong Kong, China, dan India. Hasil survey yang dilakukan oleh perusahaan konsultan manajemen bisnis McKinsey dan Company bahwa pengguna model layanan jasa fintech di Indonesia baru mencapai 5 persen. Berbeda dengan negara- negara lain seperti India, Hongkong dan China masing- masing penetrasinya sudah mencapai 39 persen , 57 persen , dan 67 persen. Meskipun penetrasi fintech di Indonesia relative kecil, namun potensinya sangat besar. 

Hal ini didasarkan pada pertumbuhan digitalisasi di Indonesia yang lebih cepat dibandingkan dengan negara China dan Brazil (Barquin et al., 2019).

Halaman:

Editor: Tatang Rasyid

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah