Manfaat Lingkungan
Bahan bakar pesawat berbasis minyak kelapa sawit ini diklaim menghasilkan lebih sedikit gas rumah kaca dibandingkan dengan bahan bakar fosil.
Ini selaras dengan tujuan industri penerbangan global untuk menggunakan bahan bakar pesawat berkelanjutan (sustainable aviation fuel, SAF) guna mengurangi jejak karbonnya.
Dukungan Pemerintah dan Industri
Pemerintah Indonesia, termasuk Kementerian Energi, memberikan dukungan kuat terhadap penggunaan biofuel dalam penerbangan untuk mengurangi efek rumah kaca.
Hal ini mencerminkan upaya global untuk membuat industri penerbangan lebih ramah lingkungan dengan mengadopsi bahan bakar berkelanjutan.
Tantangan dan Kontroversi
Meskipun langkah ini memiliki potensi manfaat lingkungan yang signifikan, produksi dan penggunaan minyak kelapa sawit untuk biofuel juga menghadapi kontroversi.