GALAMEDIANEWS - Situasi kritis di Gaza semakin menjadi-jadi seiring dengan serangan terus-menerus oleh militer Israel yang kini memasuki hari ke-29. Pada Kamis malam lalu, pasukan Israel meluncurkan serangan terhadap sebuah rumah yang berdekatan dengan Pabrik Roti Al-Sharq di kawasan Al-Nasr, Kota Gaza.
Serangan tersebut menyebabkan korban jiwa dan luka-luka di antara warga yang tengah menunggu membeli roti di dekat lokasi. Gaza Government Media Office telah mengkonfirmasi insiden tersebut.
Mohammed Shahab, seorang warga setempat, berkomentar tentang serangan tersebut dengan mengatakan, "Mereka mengebom Pabrik Roti Al-Sharq di Gaza, sementara orang-orang sedang berusaha membeli roti."
Tentu saja, serangan ini telah menyebabkan kejadian tragis di mana banyak warga sipil tewas atau terluka. Ghassan Makkadah, seorang ayah Palestina, mengungkapkan perjuangannya mencari air minum dan roti, dengan berkata, "Setelah perjalanan panjang mencari air minum, saya pulang dengan tangan hampa, dan saya tidak bisa menemukan air untuk anak-anak saya di Gaza."
Baca Juga: Indonesia Kompak dan Kembali Tegaskan Dukungannya Terhadap Kemerdekaan Warga Palestina
Artikel ini juga mencatat bahwa serangan tersebut adalah bagian dari serangkaian rencana yang lebih besar untuk menargetkan infrastruktur di wilayah sipil, termasuk pabrik roti. Dengan dihancurkannya Pabrik Roti Al-Sharq, militer Israel telah berhasil menghancurkan sepuluh pabrik roti lainnya di Jalur Gaza.
Pabrik-pabrik tersebut meliputi Pabrik Roti Al-Yazji di Kota Gaza, Pabrik Roti Ajur di Kota Gaza, Pabrik Roti Khairat di Kota Gaza, Pabrik Roti Haniya di Kamp Jabalia, Pabrik Roti Al-Waha di Kamp Jabaliya, Pabrik Roti Al-Nuseirat, Pabrik Roti Al-Maghazi, serta Pabrik Roti Al-Sharq.
Selain itu, puluhan pabrik roti lainnya juga mengalami kerusakan serius akibat serangan yang berkelanjutan. Untuk masyarakat Gaza, roti adalah makanan pokok utama, dan hancurnya begitu banyak pabrik roti ini mengakibatkan sulitnya warga Gaza mengakses bahan makanan dasar.