Network
GALAMEDIANEWS - Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah memberikan klarifikasi penting mengenai bantuan biskuit yang dikirimkan ke Jalur Gaza Palestina yang sedang dalam serangan Zionis Israel.
Setelah beredar video mengenai truk bantuan yang diduga membawa biskuit kadaluwarsa, PBB dengan tegas menyatakan bahwa biskuit-biskuit tersebut masih aman dikonsumsi hingga awal bulan depan, sesuai dengan tanggal yang tertera pada kemasan.
Dalam sebuah pos di akun resmi mereka di situs "X" (sebelumnya dikenal sebagai Twitter), Program Pangan Dunia PBB menjelaskan bahwa biskuit tersebut dirancang khusus untuk situasi darurat, di mana keluarga-keluarga memerlukan asupan gizi intensif dalam kondisi di mana mereka tidak dapat memasak makanan.
Baca Juga: Berikut Sejarah Lengkap Munculnya Negara Israel, Genosida, dan Pembersihan Etnis di Tanah Palestina
Direktur Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina, Marwan Al-Jilani, juga memberikan klarifikasi, menyatakan bahwa ada upaya tertentu untuk menciptakan kontroversi dan munculnya isu-isu negatif.
Menurutnya, ada video lain yang menunjukkan truk bantuan kosong, yang setelah diperiksa ternyata biskuitnya masih layak konsumsi. Al-Jilani menegaskan bahwa biskuit tersebut masih berlaku hingga satu bulan ke depan dan akan dibagikan ke sekolah-sekolah.
"Program Pangan Dunia PBB menjawab bahwa biskuit yang dikirimkan belum 100% kadaluwarsa dan dianggap sebagai makanan siap saji dalam situasi bencana dan krisis, karena mengandung kalori dan energi tinggi yang sangat cocok untuk kondisi darurat bagi keluarga yang tidak bisa memasak, dan digunakan di seluruh dunia dalam segala krisis," ungkap Al-Jilani dalam sebuah wawancara telepon dengan program "Al-Hekaya" bersama jurnalis Amr Adeeb di MBC Misr.
Baca Juga: Hari Ini, Diperkirakan Ada 2 Juta Orang dalam Aksi Bela Palestina di Monas Jakarta
Klarifikasi ini membantu menghapus keraguan terkait kualitas dan keamanan bantuan yang diberikan kepada warga Gaza. Biskuit tersebut diakui sebagai sumber nutrisi yang penting dalam situasi darurat, di mana keluarga-keluarga sulit untuk memasak.
