Kesaksian Warga Sipil yang Melarikan Diri Dari Zona Tempur Gaza Utara Melewati Tank Israel

- 7 November 2023, 17:32 WIB
Warga Palestina meninggalkan Jalur Gaza selatan di jalan Salah al-Din di Bureij pada Minggu, 5 November 2023
Warga Palestina meninggalkan Jalur Gaza selatan di jalan Salah al-Din di Bureij pada Minggu, 5 November 2023 /AP Photo/Hatem Moussa/

GALAMEDIANEWS - Warga Palestina yang melarikan diri dari konflik di Jalur Gaza utara melaporkan pengalaman mengerikan saat melarikan diri dengan berjalan kaki atau menggunakan gerobak keledai dari pasukan penjajah Israel. 

Mereka menggambarkan pengibaran bendera putih dan menggunakan isyarat tangan untuk melewati tank-tank Israel di jalan tol empat lajur yang dulunya ramai. Krisis yang berkelanjutan telah menyebabkan pengungsian massal warga sipil, dengan laporan tentang tentara Israel yang menembak warga yang melarikan diri dan mayat-mayat yang tergeletak di pinggir jalan.Banyak warga Jalur Gaza bagian utara, khususnya di Kota Gaza, telah dikelilingi oleh pasukan darat Israel dan menjadi sasaran serangan udara yang tidak henti-hentinya. Situasi ini telah membagi wilayah tersebut menjadi dua dan memaksa orang untuk melarikan diri ke selatan mencari keamanan. 

Meskipun militer Israel telah mendorong warga sipil untuk bergerak ke selatan melalui jalur evakuasi yang aman, puluhan ribu orang memilih untuk tetap tinggal di utara, dengan alasan kekhawatiran tentang kerumunan di selatan, kelangkaan persediaan pokok, dan bahaya perjalanan itu sendiri.

Baca Juga: Warga Zionis Israel Teguh Dukung Genosida Jalur Gaza Di tengah Kritik Internasional yang Semakin Meningkat

Kekhawatiran Pengungsi Jalur Gaza Akan Keamanan dan "Koridor Kematian"

Kementerian Kesehatan di Gaza menyebut jalur-jalur yang diumumkan sebagai aman oleh Israel sebagai "tak lain hanyalah koridor kematian." Menurut Ashraf al-Qidra, juru bicara kementerian, mayat-mayat telah berserakan di jalan selama beberapa hari, yang mengharuskan intervensi Komite Internasional Palang Merah untuk mendampingi ambulans lokal dalam mengambil jenazah. 

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengklaim bahwa Hamas mencegah warga sipil meninggalkan zona konflik dan menuduh mereka menggunakan rakyat mereka sebagai perisai manusia. Namun, klaim-klaim ini tidak mempunyai dasar, hanya merupakan propaganda zionis Israel.

Baca Juga: Kemenlu Indonesia Bantah Tuduhan Israel Terkait Terowongan di bawah RS Indonesia di Jalur Gaza

Evakuasi Terbatas dan Pengungsian yang Berlanjut Makin Padat

Meskipun militer Israel melaporkan ribuan warga sipil yang mengikuti perintah mereka untuk pindah ke selatan selama jendela evakuasi singkat, pengamat PBB melihat ribuan orang kembali ke utara karena terus menerusnya serangan udara dan kurangnya pilihan tempat perlindungan di selatan. 

Badan PBB untuk pengungsi Palestina mencapai kapasitasnya untuk menampung pengungsi baru, dengan lebih dari 530.000 orang mencari perlindungan di fasilitas mereka di selatan Gaza. Banyak warga yang tergusur sekarang terpaksa tidur di jalanan dekat fasilitas PBB tersebut.***

Editor: Nadya Kinasih

Sumber: AP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x