Lebih lanjut Dicky menyatakan, Gerakan Aksi Bergizi merupakan salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi stunting.
“Kegiatan ini dilakukan untuk mengatasi stunting, dan lebih dari itu untuk menyiapkan generasi emas nanti di tahun 2045. Apa yang kita lakukan saat ini adalah upaya pencegahan di hulu supaya para remaja putri tidak terkena anemia," ujarnya.
Dicky berpendapat penanganan stunting dengan mengubah mindset masyarakat terkait stunting dan melakukan pencegahan di hulu, yakni dengan memberikan pembinaan pada remaja, dan calon pengantin merupakan upaya yang strategis dan krusial untuk mencegah adanya stunting.
“Fokus penanganan stunting di Kota Cimahi adalah dengan mengubah mindset masyarakat dan dengan pembinaan pada para remaja putri, calon pengantin juga ibu hamil. Penanganan di hulu ini akan lebih memberi efek signifikan, bila pencegahan dilakukan di hilir itu hanya 5% yang berkontribusi untuk mencegah stunting,” tuturnya.
Ia pun menyatakan Pemkot Cimahi akan memberikan pendampingan pada ibu hamil dan menyusui.
“Ketika 1000 hari kelahiran, semenjak dari masa kehamilan itu juga harus dijaga. Pemberian edukasi pada ibu hamil dan menyusui juga hal yang harus diperhatikan, ibu hamil tidak boleh kurang darah dan harus tahu asupan makanan bergizi untuk dirinya dan bayi yang dikandungnya,” katanya.
Dicky berharap melalui Gerakan Aksi Bergizi prevalensi anemia pada remaja putri tingkat SMP/SMA dapat turun secara signifikan.
“Edukasi yang dilakukan ini diharapkan akan menumbuhkan kesadaran dan kepatuhan remaja untuk menjaga pola hidup sehat,” tandasnya. ***