Pemkot Cimahi Kampanyekan Gerakan Aksi Bergizi, Ini Tujuannya

- 9 November 2023, 18:49 WIB
Gerakan Aksi Bergizi di sekolah-sekolah bertempat di SMP Negeri 8 Kota Cimahi, Kamis 9 November 2023.
Gerakan Aksi Bergizi di sekolah-sekolah bertempat di SMP Negeri 8 Kota Cimahi, Kamis 9 November 2023. /Dok Pemkot Cimahi/

 

GALAMEDIANEWS - Pemkot Cimahi melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi terus melakukan pencegahan stunting demi mewujudkan generasi penerus bangsa yang sehat dan produktif. Ini

Salah satunya dengan mengkampanyekan Gerakan Aksi Bergizi di sekolah-sekolah bertempat di SMP Negeri 8 Kota Cimahi, Kamis 9 November 2023.

Penyelenggaraan Gerakan Aksi Bergizi ini dilaksanakan serentak se-Provinsi Jawa Barat dengan sasaran 1.119 Sekolah. Adapun di Kota Cimahi dilaksanakan di 13 sekolah, dengan jumlah sasaran sebanyak 3.810 siswi.

Baca Juga: Jelang FIFA U-17 World Cup 2023, Wakapolda Jabar Pastikan Pengamanan Siap

Pj. Wali Kota Cimahi, Dicky Saromi menuturkan, masih tingginya tingkat prevalensi anemia pada remaja menjadi salah satu dasar diselenggarakannya Gerakan Aksi Bergizi.

'Setidaknya tiga dari 10 anak remaja di Indonesia menderita anemia, namun demikian tingkat pravalensi anemia di Kota Cimahi masih lebih rendah bila dibandingkan dengan Jawa Barat,” ungkapnya.

Tingginya tingkat prevalensi anemia pada remaja disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kurangnya kepatuhan remaja putri dalam mengonsumsi tablet tambah darah.

Baca Juga: Cegah Kenaikan Inflasi, Pemda Bandung Barat Gandeng PT Bulog Gelar Operasi Pasar Beras Murah

Padahal anemia dapat menimbulkan banyak masalah kesehatan, terutama pada remaja putri.

Anemia pada remaja dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan fisik remaja, memperbesar resiko kematian saat melahirkan, bayi lahir prematur, dan berat badan bayi yang cenderung rendah. Oleh karenanya pengentasan anemia pada remaja menjadi hal yang urgent untuk dilakukan.

Lebih lanjut Dicky menyatakan, Gerakan Aksi Bergizi merupakan salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi stunting.

“Kegiatan ini dilakukan untuk mengatasi stunting, dan lebih dari itu untuk menyiapkan generasi emas nanti di tahun 2045. Apa yang kita lakukan saat ini adalah upaya pencegahan di hulu supaya para remaja putri tidak terkena anemia," ujarnya.

Baca Juga: Prediksi Skor Liga Konferensi Eropa Aston Villa vs AZ Alkmaar 10 November 2023: Ini Line Up dan Statistik Tim

Dicky berpendapat penanganan stunting dengan mengubah mindset masyarakat terkait stunting dan melakukan pencegahan di hulu, yakni dengan memberikan pembinaan pada remaja, dan calon pengantin merupakan upaya yang strategis dan krusial untuk mencegah adanya stunting.

“Fokus penanganan stunting di Kota Cimahi adalah dengan mengubah mindset masyarakat dan dengan pembinaan pada para remaja putri, calon pengantin juga ibu hamil. Penanganan di hulu ini akan lebih memberi efek signifikan, bila pencegahan dilakukan di hilir itu hanya 5% yang berkontribusi untuk mencegah stunting,” tuturnya.

Ia pun menyatakan Pemkot Cimahi akan memberikan pendampingan pada ibu hamil dan menyusui.

Baca Juga: Nonton My Daughter Left the Nest and Returned an S-Rank Adventurer Episode 7 Sub Indo Bukan Otakudesu Anoboy

“Ketika 1000 hari kelahiran, semenjak dari masa kehamilan itu juga harus dijaga. Pemberian edukasi pada ibu hamil dan menyusui juga hal yang harus diperhatikan, ibu hamil tidak boleh kurang darah dan harus tahu asupan makanan bergizi untuk dirinya dan bayi yang dikandungnya,” katanya.

Dicky berharap melalui Gerakan Aksi Bergizi prevalensi anemia pada remaja putri tingkat SMP/SMA dapat turun secara signifikan.

“Edukasi yang dilakukan ini diharapkan akan menumbuhkan kesadaran dan kepatuhan remaja untuk menjaga pola hidup sehat,” tandasnya. ***

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x