Mubes IKA Unpad Diwarnai Aksi Simpatik Ikhtiar Mengawal Demokrasi dan Suara Alumni

- 12 September 2020, 07:35 WIB
Aksi simpatik alumni lintas generasi dalam Mubes IKA Unpad
Aksi simpatik alumni lintas generasi dalam Mubes IKA Unpad /

GALAMEDIA - Musyawarah Besar Ikatan Keluarga Alumni Universitas Padjadjaran (Mubes IKA Unpad) digelar tepat bersamaan dengan hari kelahiran Unpad. Mubes yang diselenggarakan di Bandung berlangsung tiga hari, 11- 13 September 2020.

Dipantau dari lapangan, Jumat 11 September 2020, para peserta Mubes mulai berdatangan di Hotel Banana Inn, Jalan Setiabudi. Para peserta telah diberikan undangan dari Panitia Mubes bernomor 099/MUBES/IKA UNPAD/VII/2020, tertanggal 30 Juli 2020. Ada sekitar 17 Komisariat Fakultas dan 19 Komisariat Daerah yang direncanakan menghadiri Mubes.

Baca Juga: PSBB Total DKI Jakarta, Aparat TNI, Polri, Satpol PP dan Dishub 'Pagar Betis' Kawasan Puncak

Di lokasi penyelenggaraan Mubes, ada sejumlah alumni Unpad lintas angkatan tampak hadir. Alumni Unpad lintas angkatan tersebut menggelar Aksi Simpatik yang diberi tajuk Ikhtiar Mengawal Demokrasi dan Suara Alumni. Mereka membagi-bagikan selebaran berisi aspirasi untuk Mubes dengan tiga tuntutan.

Aji, selaku korlap aksi terlihat membagikan poster berisi isu tuntutan pada peserta aksi simpatik sambil mengatur peserta aksi untuk bersiap-siap.

Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Kepala Negara Asing Lebih Peduli dengan Indonesia daripada Presiden Jokowi

"Di Aksi Simpatik ini kami membentangkan spanduk yang berisi tanda-tangan dukungan agar Mubes IKA Unpad menghasilkan keputusan tentang metode pemilihan ketua IKA Unpad secara one man one vote, bukan perwakilan." kata Aji.

Ditemui di lapangan, salah satu peserta aksi, Asri Vidya Dewi dalam orasinya mengatakan di Indonesia, gagasan demokrasi diberi tempat dalam sumber segala sumber hukum Negara yaitu Pancasila. Demokrasi yang Pancasilais tidak bermakna tirani mayoritas.

Baca Juga: Truk Terbalik, Dua Prajurit Yonif 400/R Meninggal Dunia dan 15 Lainnya Luka-luka

"Demokrasi kita sekarang adalah demokrasi yang mempertimbangkan dasar-dasar hukum/aturan, hanya itu batasannya. Namun, yang sudah pasti, demokrasi dalam Pemilu Raya IKA Unpad memiliki pertimbangan dasar hukum berupa AD/ART IKA Unpad. Inilah basis persoalan utamanya, pelanggaran terhadap dasar hukum yang menjadi satu-satunya pedoman Pemilu Raya IKA Unpad. Namun, mengubah AD/ART untuk diberlakukan mendekati hari pemilihan juga merupakan tindakan culas dan penuh siasat." lanjut Asri.

Peserta aksi yang datang ke lokasi Mubes sejak jam 13.30 WIB kemarin, juga membagikan setangkai bunga imitasi berwarna hitam sebagai simbol duka cita karena demokrasi dan suara alumni telah dikebiri.

Baca Juga: NasDem Dukung Pemprov DKI Jakarta Laksanakan PSBB Total

"Syarat demokrasi adalah partisipasi langsung dari warga/anggotanya. Pemilihan langsung adalah amanat AD/ART IKA Unpad. Bukan perwakilan. Kami tak sudi mewakilkan suara kami." tutur Asri.

Di akhir Aksi Simpatik, peserta aksi membacakan tiga tuntutannya untuk Mubes IKA Unpad yaitu agar pemilihan ketua IKA Unpad harus dilaksanakan secara langsung dengan cara hadir langsung ke TPS atau melalui daring/online.

Kedua, Mubes harus menghasilkan keputusan one man one vote (satu orang, satu suara), bukan diwakilkan pada Komda dan Komfak.

Baca Juga: Sempat Dinyatakan Positif, Neymar Telah Kembali Jalani Latihan

Ketiga, jika keputusan Mubes tidak menghasilkan metode pemilihan langsung one man one vote (satu orang, satu suara), maka Mubes harus ditunda.

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x