Bambang mengungkapkan, sejumlah program yang telah digulirkan Pemkot Bandung untuk menekan angka stunting di antaranyaTanginas (Bandung Tanggap Stunting dengan Pangan Aman dan Sehat) dan Pangersa (Program Pangan untuk Daerah Rentan Rawan Stunting).
Di tempat yang sama, Nutrisionis UPTD Puskesmas Sukasari, Arriska Amalia mengatakan, salah satu posyandu yang rutin berkegiatan yaitu Posyandu Sakura 01 Kelurahan Sukarasa.
"Hari ini ada sasaran balitanya 99 balita. Kegiatan ini Alhamdulillah partisipasi masyarakatnya bagus," tuturnya.
Ia mengatakan, di wilayah kelurahan Sukarasa tercatat sekitar 6 persen yang beresiko stunting.
"Di kelurahan ini, data bulan Agustus 2023, ada sekitar 6 persen dari posyandu disini," ungkapnya.
Baca Juga: NASKAH KHUTBAH JUMAT Tinggal Print: Buka Pintu Surga dengan Amalan Ini
Menurutnya, pencatatan manual dianalisis kembali menggunakan aplikasi e-penting. Hal itu sebagai deteksi awal menghindari stunting.
"Pencatatan aplikasi e-penting dan manual terus kita lakukan.
Setelah dilihat di aplikasi masalah balita soal gizi, seperti pendek dan sangat pendek, hingga gizi kurang dan buruk. Selanjutnya, dilakukan konseling terhadap petugas kesehatan yang ada di posyandu," ungkapnya.
Selain itu, dilakukan juga sosialisasi terkait penyuluhan stunting hingga pemberian makanan tambahan terhadap balita.