Network
GALAMEDIANEWS - Pejabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar), Bey Machmudin didampingi Pj Bupati Bandung Barat Arsan Latif meninjau langsung lokasi bencana tanah longsor yang terjadi di Desa Buninagara, Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Jawa Barat.
Akibat bencana tanah longsor di Desa Buninagara, tiga akses jalan menjadi lumpuh yang salah satunya Jalan Bonjot-Kampung Babakan RW 11, Jalan Penghubung Bandung Barat dengan Kabupaten Bandung, serta akses Jalan Kampung Cioyod RW 07.
Saat melakukan peninjauan, Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin mengimbau seluruh masyarakat Jabar untuk tetap waspada dengan potensi bencana hidrometeorologi.
Bey pun mengingatkan Pemerintah Daerah (Pemda) Bandung Barat segera mencari solusi agar putusnya tiga akses jalan tersebut tidak memengaruhi mobilitas warga Bandung Barat.
Baca Juga: UMK 2024 di Jawa Barat Bakal Diubah? Simak Penjelasan Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin
"Saya harap nanti Pj Bupati Bandung Barat mencari solusi penanganan, termasuk aktivitas ekonomi akan dipikirkan supaya tetap berjalan. Misalnya dialihkan lewat Ciwidey atau bagaimana, intinya respons cepat harus dilakukan bagi masyarakat terdampak dan ekonomi masyarakat tidak boleh terhambat," ujar Bey usai meninjau lokasi longsor di Kampung Cibanguak, pada Sabtu, 02 Desember 2023.
Dijelaskan Bey, petugas BPBD dan aparat gabungan telah diterjunkan untuk melakukan evakuasi material longsor dengan menurunkan alat berat. Namun, sebanyak 17 kepala keluarga harus diungsikan sementara akibat terdampak tanah longsor.
Oleh sebab itu, Bey menginstruksikan Pemda Bandung Barat segera membuat tempat pengungsian sementara. Pasalnya, adanya daerah yang tidak aman dengan adanya rawan longsor.
"Pemda Bandung Barat harus segera membuat tempat pengungsian sementara, untuk masyarakatnya terdampak longsor kita ungsikan ke kerabat. Bila mana tidak ada, nanti Bupati akan cari solusi termasuk aktivitas ekonomi akan dipikirkan supaya tetap berjalan," ucapnya.
Mengingat tingginya potensi bencana di musim hujan ini, Bey menyarankan seluruh masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang berupa angin kencang, banjir, serta tanah longsor.
Baca Juga: Bey Machmudin Beri Penghargaan ke Masjid Pesantren dan Ulama Juara
Lebih lanjut, Bey menambahkan, berdasarkan informasi dari BMKG, musim hujan akan berlangsung dari Desember 2023, hingga Maret 2024 mendatang.
"Waspada harus ditingkatkan, ingat, saat ini rawan bencana. Harus taati petugas, jangan sampai mengabaikan arahan mereka, karena saat terjadi cuaca ekstrem. Ada beberapa daerah yang lain terdampak, tapi status kedaruratan belum kita naikan," katanya menandaskan. ***
