Network
GALAMEDIANEWS - Rangkaian Milad Unisba ke 65 hadirkan gelaran seminar dan focus group discussion (FGD) berjudul Rethinking of Future UNISBA yang menitikberatkan pada eksistensi Unisba dari perspektif stakeholder.
Acara ini diselenggarakan pada Sabtu, 9 Desember 2023 di Gedung Aula Unisba Hj. Kartini Kridoharsojo dan dihadiri oleh peserta dari berbagai stakeholder dan civitas academica Unisba.
Gelaran ini bertujuan untuk memikirkan kembali mengenai keberadaan Unisba sebagai salah satu perguruan tinggi islam di Indonesia di zaman teknologi yang semakin maju.
Mengawali acara ini dibuka oleh sambutan dari Rektor Unisba, Prof. Dr. H. Edi Setiadi, SH., M.H. yang menyampaikan mengenai sejarah, pokok-pokok utama dari visi dan misi Unisba tetap menjadi landasan yang kokoh.
Walaupun ada penyesuaian tertentu seiring berjalannya waktu, namun esensi pendirian Unisba tidak mengalami perubahan substansial.
Baca Juga: Kolaborasi dengan BPS Provinsi Jawa Barat, Unisba Kini Miliki Pojok Statistik
Pada sesi seminar hadir tiga pembicara yang mewakili perspektif keagamaan, pemerintahan dan industri. Pembicara masing-masing mempresentasikan perkembangan ilmu teknologi yang semakin maju. Adapun yang menjadi moderator pada sesi ini adalah Dr. Tresna Wiwitan, Dra., M.Si.
Pemateri seminar pertama adalah Dr. H.M. Faiz Mufidi, SH., MH. yang menyampaikan bahwa landasan fundamental Unisba yaitu Mujahid, Mujhathid dan Mujjadid.
Berikutnya adalah Herman Suryatman tokoh pemerintahan yang sekarang menjabat sebagai PJ Bupati Sumendang berbicara tentang pengembangan teknologi yang menggunakan user oriented.
Pemateri terakhir adalah Martin B. Chandra selaku tokoh Industri yang pada saat ini menjabat Sekretaris II Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Jawa Barat yang memaparkan bahwa Unisba sebagai perguruan tinggi islam harus dapat adaptif terhadap perkembangan industry yang berkembang dengan cepat.
Baca Juga: Mahasiswa Baru Fikom Unisba Angkatan 2023 Bersatu dalam Kegiatan Bela Negara
Tinjauan Kembali Eksistensi Unisba dari Perspektif Alumni
Pada sesi FGD dengan tajuk “Tinjauan Kembali Eksistensi Unisba dari perspektif alumni” hadir tiga narasumber yang merupakan alumni Unisba dan telah berkiprah sebagai akademisi, pegawai negri sipil dan pengusaha berbagi pandangan mereka. Bertindak sebagai moderator pada sesi ini adalah Dr. Septiawan Santana, Drs., M.Si.
Narasumber yang pertama adalah Prof. Dr. H. Zaenal Mukarom, M.Si., CICS, yang merupakan Guru Besar UIN Sunan Gunung Djati mengatakan bahwa Unisba perlu untuk memberdayakan masyarakat yang dikelola secara professional dan akuntabel.
Narasumber selanjutnya, Mety Susanty, Sekretaris Direktorat Jendral Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal, Kementrian Desa, PDT dan Transmigrasi, menyatakan bahwa Unisba harus dapat mencetak mahasiswa yang bukan hanya sekedar aktif secara akademis namun juga dapat bergabung di pemerintahan dalam menjalankan program pemerintah.
Pemaparan selanjutnya diberikan oleh Dr. Himawan Nuryahya, Direktur PT. Pancaran Surya Abadi, Kaltim, yang menyatakan bahwa perlu membangun komunikasi yang intensif dengan alumni agar dapat meningkatkan rasa kekompakan dan memiliki almamater Unisba.
Peserta berkesempatan mengajukan pertanyaan kepada pemateri dan narasumber sekaligus memberikan pandangannya mengenai positioning Unisba di masa depan.
Unisba selalu berkomitmen untuk terus mewujudkan sumber daya manusia unggul yang menjunjung tinggi nilai-nilai Islam serta kompeten di bidang iptek dan kewirausahaan.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai kegiatan Unisba, silahkan kunjungi situs web www.unisba.ac.id
