Sambil berdiri di luar Biara Santo Mikael berkubah emas di Kiev, dia mengaku merasa "sedikit tak biasa", tetapi dia juga mengatakan "hal itu benar untuk dilakukan".
Di dekat garis depan pertempuran, para tentara Ukraina juga bersiap menyongsong Natal 25 Desember.
"Sama seperti (dulu) sebelum 7 Januari diberlakukan (sebagai tanggal Natal) buat kami," kata Bohdan, seorang tentara yang ditempatkan di Ukraina timur.
Baca Juga: Puncak Arus Kendaraan saat Libur Natal Diprediksi Tanggal Ini, Polisi Siapkan Rekayasa Lalu Lintas
Pada Minggu pagi belum lama ini, pasukan Ukraina memadati sebuah gereja darurat sederhana untuk mengikuti liturgi dan menyanyikan kidung di bawah asap dupa yang melayang di udara.
Di gereja lain, Mykolai, seorang pastor dari Brigade Udara 95 Ukraina, mengatakan dirinya berharap perayaan Natal meningkatkan semangat pasukannya.
"Pada dasarnya kami paham bahwa musuh tidak punya iman, jadi hari itu (Natal) hanyalah sebuah hari (bagi mereka) untuk berperang lagi," katanya.
Pemerintah Ukraina juga berencana mengganti nama sejumlah jalan dan permukiman, serta merobohkan patung dan monumen yang berbau kekaisaran dan Soviet masa lalu.***