Di Sini Malam Berlangsung Selama 100 Hari, Resto Unik di Ujung Dunia bagi Petualang Kuliner

- 20 September 2020, 16:19 WIB
galamedianews.com
galamedianews.com /galamedianews.com

GALAMEDIA - Berada di bekas kota pertambangan di Svalbard, Norwegia, tepatnya  650 mil saja dari Kutub Utara, sebuah restoran unik menjadi tujuan para penjelajah alam liar Arktik selama lebih dari satu dekade.

Bukan resto biasa karena di musim dinginnya yang menusuk-nusuk tulang, malam di sini bisa berlangsung selama lebih dari 100 hari.

Dengan suhu musim dingin yang terkunci pada minus 18 derajat Celcius selama berminggu-minggu, resto milik John-Einar Lockert menjadi sasaran kunjungan beruang kutub  selain lalu lalang 70.000 wisatawan Svalbard.

Dikutip Galamedia dari DailyMail, Minggu (20 September 2020) kini pemilik  resto yang terletak di antara lautan bergemuruh Norwegia dan puncak dunia itu berencana menjualnya seharga satu juta euro atau Rp 17 miliar.

Baca Juga: BUMN Ini Buka Lowongan Kerja, Simak Syarat-syaratnya

Einar menyebut pemilik hanya perlu menjaga para pelanggan tetap hangat selama menikmati sajian. Terutama di malam musim dingin yang panjang.

Di musim panas, pengunjung bisa bersafari menyusuri salju. Ya, bahkan di musim panas kawasan ini tetap berselimutkan es.

"Siapa pun yang menyukai atmosfer hangat para petualang akan bisa  menjalankan bar di Svalbard. Ini tempat dengan kehidupan malam dan budaya yang unik dan berkembang pesat," papat Einar.

Tercatat sebagai bagian dari kota utama kepulauan Longyearbyen, resto Einar rupanya berada di rute yang secara teratur menjadi ‘jalur lewat’ sedikitnya 3.000 beruang kutub yang memang mendiami pulau-pulau Arktik.

Satwa liar lainnya di Svalvard yaitu  rusa kutub, rubah kutub, burung laut, angsa kutub, dan walrus. Sementara di fjord atau kawasan perairan pulau  ikan paus biasa muncul secara rutin.

Selain menyaksikan fonomena menakjubkan langit yang bertabur cahaya hijau aurora atau Northern Lights yang bisa dinikmati sepanjang Oktober hingga Februari,  safari kereta luncur anjing husky juga menjadi pilihan populer.

“Tahun lalu penunjung ikut melihat beruang kutub yang berjalan melewati bar dan melihat ke jendela. Mungkin karena dingin dan mencium bau makanan, mereka melalui jalur ini. Tapi jangan khawatir, tak ada menu beruang di sini,” seloroh Einar.

Meskipun bagian dari Kerajaan Norwegia, Svalbard memiliki pemerintahan sendiri dan berstatus bebas pajak. “Karena tidak ada pajak di Svalbard, harga segelas bir di sini 50 kroner Norwegia (Rp 76 ribu), sepertiga dari harga di bar Oslo [ibu kota Norwegia],” ujar Einar.

Longyearbyen memiliki semua kenyamanan modern layaknya kota di Norwegia , tetapi berada di garis lintang 73 derajat utara, warga di sini perlu  keterampilan khusus untuk bertahan hidup.

“Ada beberapa keterampilan yang harus Anda pelajari jika Anda tinggal di Svalbard. Salah satunya  Anda harus tahu cara menggunakan senjata untuk melindungi diri dari beruang kutub,” ungkap Einar.

Dan di musim dingin mulai dari November hingga Mei atau Juni warga  perlu memastikan mereka tahu caranya  mengendarai mobil salju. “Tapi bagiku Svalvard tempat yang menarik dengan komunitas yang unik dan alam yang indah.”

Baca Juga: [Update] Hari Ini Pasien Positif Covid-19 Bertambah 3.989 Orang!

Kepulauan Svalbard yang merupakan daratan paling utara Eropa diduga pertama kali ditemukan penjelajah Viking. Tapi baru di abad ke-17 titik dingin ini menjadi sasaran pemburu paus.

Deposit batu bara yang besar pun ditemukan di Svalvard pada akhir abad ke-19 dan tepat di abad ke-20 Inggris, Amerika, Norwegia, dan Rusia mulai menggali mineral berharga selama beberapa dekade.

Halaman:

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x