Hati-Hati Jika Bermusuhan atau Memusuhi Orang Lain, Jantung Anda Taruhannya

- 23 September 2020, 13:12 WIB
Bermusuhan dan memusuhi orang lain akan berpengaruh pada kesehatan jantung Anda
Bermusuhan dan memusuhi orang lain akan berpengaruh pada kesehatan jantung Anda /Pixabay./


GALAMEDIA - Kebiasaan memusuhi orang lain sangat tidak dianjurkan. Meskipun kenyataannya nyinyir dan nyindir menjadi dua kebiasaan buruk yang tidak lepas dalam kehidupan sosial kita. Tidak hanya di sinetron, kebiasaan buruk itu ada di tengah-tengah masyarakat kita.

Kapan dan di mana saja, pasti ada orang-orang yang tidak suka dengan apa yang kamu lakukan, tetapi tidak menegur secara langsung. Justru mengumbarnya dengan orang lain atau menyindir dengan kata-kata yang terdengar menyakitkan.

Baca Juga: Kemenperin Gelar Bimbingan Teknik Peningkatan Kompetensi Perajin Batik

Namun, seperti yang dikutip Galamedia dari laman halodoc, studi terbaru menemukan bahwa terlalu banyak nyinyir dan nyindir, atau disebut juga sarkasme, bisa menimbulkan dampak negatif untuk kesehatan jantung, lho! Sebenarnya, apa hubungannya dan bagaimana kondisi ini bisa terjadi?

Sarkasme dan Kesehatan Jantung
Studi yang dilakukan oleh para peneliti dari University of Tennessee, Amerika Serikat, yang diterbitkan dalam European Journal of Cardiovascular Nursing menyebutkan, orang-orang yang memiliki sifat sarkasme, bermusuhan, tidak sabaran, atau mudah marah dan tersinggung ternyata memiliki kesehatan jantung yang lebih rentan dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki sifat tersebut.

Baca Juga: Mudah! Cara Islam Membimbing Seorang Mualaf. Ini 3 Syaratnya yang Wajib Kamu Ketahui

Studi ini dilakukan dengan survei sebanyak 2.300 orang yang pernah atau memiliki riwayat serangan jantung dan memakan waktu selama 24 bulan dengan metode pendekatan karakter dari setiap orang. Setelahnya, ditemukan bahwa partisipan yang memiliki karakter suka bermusuhan atau memusuhi orang lain memiliki risiko lebih tinggi mengalami serangan jantung.

Sayangnya, kondisi ini akan cenderung berulang. Artinya, kepribadian pada seseorang secara tidak langsung turut berpengaruh pada kesehatan jantung, baik melalui unsur psikologis maupun perilaku. Sebaliknya, orang-orang dengan karakter optimis dalam dirinya cenderung memiliki kesehatan jantung yang lebih baik.

Lalu, mengapa kondisi ini bisa terjadi? Ternyata, orang yang suka bermusuhan atau memusuhi orang lain akan meningkatkan waktu proses pembekuan darah, kadar adrenalin di atas angka kolesterol dan trigliserida yang normal, serta reaktivitas organ jantung.

Baca Juga: Fakta Nathalie Holscher: DJ Seksi Hingga Pernah Berseteru dengan Mantan Suami Dina Lorenza

Suasana Hati dan Pengaruhnya Terhadap Hormon
Ternyata, suasana hati pun turut diamati dalam studi kali ini dan diyakini bahwa ada keterkaitan antara perubahan suasana hati dengan tingkat hormon di dalam tubuh. Sifat optimis yang dimiliki seseorang nyata bisa membantu mengurangi stres dan mengendalikan kadar hormon kecemasan, seperti kortisol dan adrenalin yang bisa membuat jantung terbebani sekaligus mengakibatkan tekanan darah meningkat.

Tracey Vitori, salah satu peneliti yang tergabung dalam studi ini menyebutkan, sifat senang memusuhi orang lain merupakan ciri kepribadian yang termasuk di dalamnya adalah sifat sarkastik, kesal, sinis, mudah tersinggung, dan tidak sabar. Tidak hanya dari satu kejadian, tetapi juga bagaimana perilaku seseorang ketika berinteraksi dengan orang lain.

Baca Juga: Bucin Harus Tahu, Bunga Mawar Masih Jadi Simbol Cinta. Ini Cara Menanamnya Agar Cepat Panen

Sederhananya, mengontrol kebiasaan dan mengubah pola hidup akan mengurangi tingginya risiko seseorang dari bahaya penyakit kardiovaskular, termasuk serangan jantung. Orang-orang dengan pikiran dan pandangan yang selalu positif, membiasakan pola hidup dan pola makan yang sehat, memenuhi asupan cairan tubuh dan rutin berolahraga ternyata memiliki tingkat stres yang lebih rendah, begitu pula dengan risiko terserang penyakit yang berbahaya.

Sarkasme memang terkadang diperlukan, tetapi ingat bahwa porsinya yang berlebihan tidak membawa dampak positif bagi tubuh. Jika kamu merasa terbebani dengan lingkungan sosial dan selalu merasa tersindir, kamu bisa berbagi dengan menceritakan apa yang dialami langsung kepada psikolog.***

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x