Tembus 5 Juta Penonton di YouTube, Cek 7 Fakta Menarik Film Dirty Vote

- 12 Februari 2024, 20:30 WIB
Poster film Dirty Vote ungkap sebuah desain kecurangan pemilu 2024.
Poster film Dirty Vote ungkap sebuah desain kecurangan pemilu 2024. /Tangkapanlayar YouTube Dirty Vote/

GALAMEDIANEWS- Ramai diperbincangkan di sosial media mengenai munculnya film dokumenter berjudul Dirty Vote. Film yang mengungkap tentang sebuah desain kecurangan pemilu 2024. Saat ini sudah ditonton lebih dari 5 Juta kali di kanal YouTube.

Film Dokumenter berjudul 'Dirty Vote' tayang pada Minggu, 11 Februari 2024, disiarkan pukul 11.00 WIB di kanal YouTube Dirty Vote. Saat berita ini ditulis, film yang di sutradarai Dandi Laksono sudah ditonton lebih dari 5 juta kali dan telah menuai lebih dari 45 ribu komentar.

Baca Juga: KEREN! Film Horor Komedi Agak Laen Tembus 3 Juta Penonton di Awal 2024, Berikut Sinopsisnya

Mengutip sinopsis resminya, film ini mengungkap berbagai instrumen kekuasaan telah digunakan untuk tujuan memenangkan pemilu dan merusak tatanan demokrasi. Namun, ada hal menarik yang kamu harus ketahui dalam pembuatan film Dirty Vote ini. Simak sampai selesai artikelnya.
 
1. Libatkan Tiga Pakar Hukum
 
Film Dirty Vote dibintangi oleh Tiga ahli Pakar Hukum. Diantaranya Zainal Arifin Mochtar, Bivitri Susanti, dan Feri Amsari. Pada awal video, masing-masing pakar hukum memberikan statementnya mengenai video dokumenter ini.
 
Statement pertama disampaikan Zainal Arifin. "Jika Anda nonton film ini saya punya pesan sederhana, satu tolong jadikan film ini sebagai landasan untuk Anda melakukan penghukuman," ujarnya.
 
 
Sementara itu, Bivitri Susanti mengatakan bahwa dia mau terlibat dalam film agar semakin banyak masyarakat tahu bahwa Pemilu tidak baik-baik saja. "Saya mau terlibat dalam film ini karena banyak orang yang akan makin paham, bahwa memang telah terjadi kecurangan yang luar biasa. Sehingga Pemilu ini tidak bisa dianggap baik-baik saja," ujarnya.
 
Terakhir, Feri Amsari pun mengatakan, film Dirty Vote akan memberikan pendidikan kepada masyarakat bagaimana politisi telah mempermainkan publik hanya untuk kepentingan golongan.
 
"Selain diajak oleh figur-figur yang saya hormati, tentu saja film ini dianggap akan mampu mendidik publik betapa curangnya Pemilu kita dan bagaimana politisi telah mempermainkan publik pemilih hanya untuk memenangkan kepentingan mereka," ujarnya. Dikutip dari YouTube Dirty Vote, Minggu 11 Februari 2024.
 
2. Biaya Produksi Patungan
 
Produser Dirty Vote Joni Aswira mengatakan, film ini lahir dari kolaborasi lintas CSO. Biaya produksinya dihimpun melalui crowd funding, sumbangan individu dan lembaga. “Biayanya patungan," ujarnya.
 
 
3. Film Dirty Vote digarap dua minggu
 
Produser Dirty Vote Joni Aswira mengatakan, film dokumenter ini digarap dengan waktu yang cenderung pendek dan singkat dibanding film dokumenter lainnya. "Dirty Vote juga digarap dalam waktu yang pendek sekali sekitar dua minggu, mulai dari proses riset, produksi, penyuntingan, hingga rilis," ujarnya.
 
4. Libatkan berbagai Lembaga dan Organisasi 
 
Lembaga dan organisasi yang terlibat sebagai kolaborator dalam film ini.
 
Mereka yakni Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Bangsa Mahardika, Ekspedisi Indonesia Baru, Ekuatorial, Fraksi Rakyat Indonesia, Greenpeace Indonesia, Indonesia Corruption Watch, Jatam, Jeda Untuk Iklim, KBR, LBH Pers, Lokataru, Perludem, Salam 4 Jari, Satya Bumi, Themis Indonesia, Walhi, Yayasan Dewi Keadilan, Yayasan Kurawal, dan YLBHI.
 
5. Respon TKN Prabowo-Gibran
 
TKN Prabowo-Gibran segera menggelar jumpa pers, setelah Film dokumenter berjudul 'Dirty Vote' ini rilis. Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman mengatakan sebagian besar isi film tersebut adalah fitnah.
 
"Perlu kami sampaikan bahwa sebagian besar yang disampaikan film tersebut adalah sesuatu yang bernada fitnah, narasi kebencian yang bernada asumtif dan sangat tidak ilmiah. Saya mempertanyakan kapasitas tokoh-tokoh yang ada di film tersebut, di rekaman tersebut," ujar Habiburokhman dalam konferensi pers di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Minggu 11 Februari 2024
 
6. Respon TIMNAS Anies-Muhaimin
 
Menanggapi film tersebut, Tim pemenangan Nasional Anies Baswedan- Muhaimin Iskandar mengapresiasi film Dirty Vote yang menyoroti berbagai kecurangan di Pemilu 2024.
 
Juru Bicara Timnas Amin yakni Iwan Tarigan, menurutnya film tersebut menjadi sumber pengetahuan untuk masyarakat soal politik di Tanah Air.
 
“Film Dokumenter ini memberikan pendidikan kepada masyarakat bagaimana politisi kotor telah mempermainkan publik hanya untuk kepentingan golongan dan kelompok mereka,” Ujarnya, melalui keterangan tertulis pada Minggu, 11 Februari 2024.
 
7. Respon TPN Ganjar-Mahfud
 
Deputi Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis, menyebut film dokumenter itu bagus untuk pendidikan politik masyarakat.
 
“Banyak hal-hal positif dalam film itu walaupun anda tentu boleh tidak setuju, tapi film ini pendidikan politik yang bagus. Pendidikan politik yang penting bagi masyarakat untuk punya kemelekan memahami dinamika politik di Indonesia,” ujarnya dikutip dari Media Center Ganjar-Mahfud, Menteng, Jakarta Pusat, pada Minggu, 11 Februari 2024.
 
Itu dia 7 fakta menarik pada film dokumenter berjudul 'Dirty Vote' yang membahas tentang sebuah desain kecurangan pemilu 2024.***

Editor: Heriyanto Retno

Sumber: YouTube Dirty Vote


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x