Film Dirty Vote dituduh Terafiliasi Salah Satu Paslon, Bivitri Susanti: Kami Tidak Berpihak ke Paslon Manapun

- 14 Februari 2024, 14:33 WIB
Bivitri Susanti
Bivitri Susanti /Instagram/ @bivitrisusanti/

GALAMEDIANEWS - Pakar Hukum Tata Negara yang terlibat dalam pembuatan film Dirty Vote, Bivitri Susanti baru-baru ini buka suara terkait tudingan bahwa film garapan Dandhy Laksono hanya berpihak kepada salah satu paslon.

Bibib (sapaan Bivitri Susanti) menepis bahwa ia, Feri Amsari dan Zainal Arifin Mochtar terafiliasi oleh partai-partai tertentu.

Diketahui, setelah dirilisnya film Dirty Vote pada Minggu, 11 Februari 2024 banyak warganet yang membongkar latar belakang ketiga ahli hukum tata negara tersebut sehingga banyak warganet yang menuding bahwa pemeran film Dirty Vote berpihak ke paslon tertentu.

Menanggapi tudingan tersebut, Bivitri Susanti mengungkapkan bahwa crew yang terlibat dalam pembuatan film Dirty Vote tidak terafiliasi dengan paslon manapun, hal tersebut ia ungkapkan dalam Webinar yang digelar bersama LP3ES dan Universitas Paramadina pada Selasa, 13 Februari 2024.

“Kalau ada yang nuduh segala macam bahkan seberapa pun kami tidak ikut paslon mana mana dan partai mana sudah dikaitkan tuh. Tadi pagi saya baru lihat katanya saya orang Nasdem terus Feri Amsari dibilangnya PKS dan Uceng PDIP segala macam lah. Tapi banyak yang bertanya gimana paslon ini, paslon ini saya kira orang yang bertanya kurang oke nangkap pesannya mungkin jarang nonton film kali ya," ujar Bivitri Susanti menjelaskan dalam webinar sebagaimana yang dikutip dari YouTube Universitas Paramadina.

Bivitri juga menegaskan jika orang yang meyaksikan film Dirty Vote dari awal sampai akhir pasti akan menangkap bahwa dalam film tersebut tidak ada pembahasan terkait paslon tertentu. Ia menegaskan bahwa penjelasan dalam film tersebut adalah hasil pandangan ketiga pemeran dan crew.

“Kalau nonton film itu baik baik sampai ujung pasti akan nangkap bahwa kami tidak membincangkan paslon manapun, jadi nggak bilang si A, B, C begini yang dibincangkan adalah pemilik kekuasaan,” kata dosen berusia 49 tahun tersebut.

“Jadi, persis untuk menunjukkan bahwa segala macam hal yang selama ini pandangan kami bertiga dan semua crew makanya cepat kompak bikin film ini mungkin mereka tidak seperti kami menyampaikan di medsos," tandasnya.

Diketahui, film Dirty Vote sejak perilisannya memang ramai menjadi perbincangan banyak pihak. Sebab, film tersebut rilis ketika dalam suasana minggu tenang.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya

Sumber: Youtube Universitas Paramadina


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x