Network
GALAMEDIANEWS - Waktu untuk pemungutan suara pemilu hari Rabu, 14 Februari 2024 telah selesai dilakukan, kali ini para petugas KPPS sedang menghitung dan melaporkan suara yang didapat.
Tidak heran sering kali ditemui politik uang, atau memberikan hadiah berupa uang kepada pemilih, dengan janji memilih paslon atau caleg tertentu. Dr. Habiburokhman, S.H., M.H seorang anggota DPR RI fraksi Partai Gerindra periode 2019 sampai 2024, dan juga TKN pemenangan Prabowo-Gibran memberikan pernyataan resmi.
Pernyataan Habiburokhman Resmi:
Pagi ini sekitar pukul 10.00 WIB di TPS 117 Jl. Pedati 1 RT 06, RW 10, Kelurahan Bidaracina, Kecamatan Jatinegara, Kota Jakarta Timur. Telah ditangkap seseorang yang membagikan puluhan amplop berisikan masing-masing Rp50.000. Barang bukti 31 amplop masing-masing berisi uang Rp50.000.
Baca Juga: Cegah Politik Uang Jelang Masa Tenang Pemilu 2024, Bawaslu Banten lakukan Patroli Selama 24 Jam
Kronologi, pelaku telah tertangkap tangan oleh saksi di TKP kedapatan sedang membagi-bagikan amplop kepada warga dan oleh saksi diserahkan kepada petugas Pam TPS, kemudian pelaku dan barang bukti diamankan di kantor RW 10 Kelurahan Bidaracina. Dan sedang pemeriksaan oleh pihak Bawaslu. Pelaku meminta warga untuk memilih partai non pendukung Paslon 02.
Pernyataan Habiburokhman tersebut ditulis pada akun X @habiburokhman pada hari Rabu, 14 Februari 2024, pukul 12.29 WIB dan sudah dilihat oleh 370 ribu orang, 762 orang menyukai. Pernyataan resmi inipun mengundang banyak komentar, banyak yang berkomentar membagikan juga temuan mereka tentang dugaan politik uang.
Akun X @fauz*** mengomentari postingan Habiburokhman dengan, mengirim foto pada kolom komentar, yang berisikan percakapan 2 orang kartun dragon ball antara goku dan krilin, yang meragukan kebenaran pernyataan habiburokhman. Sampai sore hari akun habiburokhman belum menanggapi, komentar-komentar yang membanjiri postingannya.
Baca Juga: Dalam Pemilu 2024, Rajiv Minta Masyarakat Tolak Politik Uang
Pesta demokrasi lima tahunan ini pastinya selalu mengundang, isu-isu yang merusak marwahnya agar terjadi pemilu yang jujur dan adil. Mulai dari politik uang artinya, memberikan sejumlah uang dengan syarat memilih paslon, caleg atau partai tertentu. Pembagian sembako di malam hari dengan perjanjian, sampai kampanye hitam yang berisikan fitnah dan kebohongan.
