Nama “Pasar Bisu” diambil karena orang-orang masih menjalankan tradisi yang sudah dijalankan sejak turun-temurun, yakni berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat.
Proses transaksi dan tawar-menawar dilakukan dengan Marosok atau berarti “Meraba”. Jadi, antara penjual dan pembeli bersalaman dengan posisi tangan ditutupi kain sarung.
Tujuannya untuk menjaga kerahasiaan harga agar tidak diketahui orang lain, di Pasar Bisu hanya menjual hewan-hewan ternak, seperti sapi, kerbau, atau kambing.
3. Pasar Papringan
Pasar unik di Indonesia yang tidak kalah menarik dikunjungi adalah Pasar Papringan. Berbeda dengan dua pasar tradisional sebelumnya, Pasar Papringan memiliki sisi kearifan lokal yang unik, yakni menggunakan pring (bambu) sebagai alat bayar.
4. Pasar Triwindu
Pasar Triwindu menjadi pusat penjualan barang-barang antik dan kuno. Di pasar ini ada uang kuno tahun 1800-an, keris, televisi kuno, hingga pernak-pernik atau hiasan zaman dahulu.
Baca Juga: Jelang Ramadan Stok Beras di Bandung Aman, Pemkot Bakal Sediakan Pangan Murah
Karena dikelilingi barang-barang lawas, jangan heran kalau Sobat Parekraf akan merasa nuansa vintage dan retro saat berkeliling Pasar Triwindu.