Network
GALAMEDIANEWS – Kebakaran hutan, khususnya di lahan gambut, merupakan tragedi yang terus berulang di Indonesia. Di balik asap tebal dan kabut berbahaya, terdapat kerusakan ekologis dan emisi gas rumah kaca yang memperparah krisis iklim.
Dilansir dari YouTube Kok Bisa?, Lahan gambut adalah tanah unik yang terbentuk dari akumulasi tumbuhan mati selama ribuan tahun. Tanah ini kaya akan bahan organik dan menyimpan air dalam jumlah besar. Lahan gambut yang sehat memiliki banyak manfaat, seperti:
Menahan air: Lahan gambut bertindak seperti spons raksasa yang menyerap dan menyimpan air hujan, membantu mencegah banjir dan kekeringan.
Menyimpan karbon: Lahan gambut menyimpan karbon dua kali lipat dibandingkan dengan semua hutan di atas tanah di dunia. Menjaga kesehatan lahan gambut penting untuk memerangi krisis iklim.
Mendukung keanekaragaman hayati: Lahan gambut menjadi habitat bagi berbagai spesies flora dan fauna yang unik.
Ancaman Kebakaran Lahan Gambut:
Kebakaran lahan gambut membawa dampak yang jauh lebih besar dibandingkan kebakaran hutan biasa. Api tidak hanya membakar permukaan tanah, tetapi juga menjalar ke dalam tanah, membakar gambut yang kaya akan bahan bakar organik. Hal ini menyebabkan:
Kabut asap berbahaya: Asap dari kebakaran lahan gambut mengandung polutan berbahaya seperti PM2.5, sulfur dioksida, dan karbon monoksida. Paparan asap ini dapat menyebabkan berbagai penyakit pernapasan akut dan kronis, bahkan kematian.
Emisi gas rumah kaca: Kebakaran lahan gambut melepaskan gas rumah kaca seperti karbon dioksida dan metana ke atmosfer, memperparah krisis iklim dan pemanasan global.
Kerusakan habitat: Kebakaran lahan gambut memusnahkan habitat flora dan fauna, mengganggu keseimbangan ekosistem dan mengancam keanekaragaman hayati.
Faktor utama yang memicu kebakaran lahan gambut adalah:
Aktivitas manusia: Pembukaan lahan untuk perkebunan, pertambangan, dan pembangunan sering dilakukan dengan cara membakar lahan gambut. Praktik ini ilegal dan berbahaya, namun masih sering terjadi.
Krisis iklim: Suhu yang semakin panas dan musim kemarau yang panjang membuat lahan gambut lebih mudah terbakar. Hal ini memperparah situasi dan meningkatkan risiko kebakaran.
Upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran lahan gambut memerlukan kerjasama dari berbagai pihak:
Pemerintah: Memperkuat penegakan hukum, meningkatkan edukasi masyarakat, dan mengalokasikan dana untuk pencegahan dan pemulihan lahan gambut.
Masyarakat: Meningkatkan kesadaran tentang bahaya membakar lahan gambut dan beralih ke praktik yang lebih berkelanjutan.
Baca Juga: Tips Mencegah Rumah Kebakaran, Cegah Sebelum Terjadi!
Organisasi non-pemerintah: Bekerja sama dengan masyarakat dan pemerintah untuk melindungi lahan gambut, melakukan penelitian, dan meningkatkan kesadaran.
Kebakaran lahan gambut bukan hanya masalah bagi pemerintah, tetapi juga tanggung jawab kita bersama. Berikut beberapa langkah yang dapat kita lakukan:
Menyebarkan informasi: Bantu menyebarkan informasi tentang bahaya kebakaran lahan gambut kepada masyarakat.
Mendukung organisasi yang bekerja untuk melindungi lahan gambut: Anda dapat menyumbang atau menjadi relawan di organisasi-organisasi tersebut.
Mengurangi emisi karbon pribadi: Lakukan langkah-langkah untuk mengurangi emisi karbon pribadi Anda, seperti menggunakan transportasi publik, hemat energi, dan mengurangi konsumsi daging.
Mendukung produk yang ramah lingkungan: Pilih produk yang berasal dari perusahaan yang tidak berkontribusi pada kerusakan lahan gambut.
Apa yang Anda pelajari tentang kebakaran lahan gambut? Apa yang dapat Anda lakukan untuk membantu mencegah kebakaran lahan gambut? Bagaimana menurut Anda peran pemerintah dalam mengatasi masalah ini?
Melindungi lahan gambut adalah kunci untuk memerangi krisis iklim, menjaga kesehatan masyarakat, dan melestarikan keanekaragaman hayati. Dengan bekerja sama dan mengambil langkah nyata, kita dapat mencegah tragedi kebakaran lahan gambut dan menjaga kelestarian ekosistem gambut yang vital bagi Indonesia dan dunia.(Nabil Shiddiq Tabaki) ***
