Hari Danau Sedunia akan Diagendakan oleh PUPR di World Water Forum di Bali

- 11 Maret 2024, 16:16 WIB
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuldjono saat meninjau progress Bendungan Beringin Sila yang ada di Kecamatan Utan Kabupaten Sumbawa, Indonesia menjadi tuan rumah World Water Forum ke-10 yang akan diselenggarakan di Bali.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuldjono saat meninjau progress Bendungan Beringin Sila yang ada di Kecamatan Utan Kabupaten Sumbawa, Indonesia menjadi tuan rumah World Water Forum ke-10 yang akan diselenggarakan di Bali. /Kemen PUPR/

GALAMEDIANEWS – Danau diartikan sebagai bagian dari sungai yang lebar dan kedalamannya secara alami jauh melebihi ruas-ruas lain dari sungai yang bersangkutan. Indonesia memiliki danau-danau yang berukuran besar seperti Danau Toba (Sumatera Utara), Danau Towuti (Sulawesi Selatan), Danau Tempe (Sulawesi Selatan), Danau Poso (Sulawesi Tengah), Danau Sentarum (Kalimantan Barat), dan sederet danau lainnya yang tersebar di propinsi yang ada di Indonesia.

Melihat kenyataan yang ada dengan kondisi danau yang ada, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengagendakan Hari Danau Sedunia dalam acara internasional yang bertajuk Forum Air Dunia (World Water Forum/WWF) ke-10 yang berlangsung di Bali yang rencananya akan diadakan pada Bulan Mei tahun 2024.

Endra S. Atmawidjaja selaku Juru Bicara Kementerian PUPR mengatakan, "Kita ingin mengagendakan adanya World Lake Days atau Hari Danau Sedunia, ini yang kita usulkan lewat mekanisme Sidang Umum (General Assembly) PBB yang nantinya putusan tersebut dapat diangkat menjadi resolusi PBB," ungkapnya dalam keterangan di Jakarta, Minggu (10/3/2024).

Baca Juga: PUPR KBB Klaim Perbaikan Jalan Rusak di SPN Polda Jabar Butuh Anggaran 2 Miliar

Menurut Endra mengatakan lebih lanjut, seperti diketahui untuk saat ini sudah ada Hari Air Sedunia, namun belum ada Hari Danau Sedunia. Selain itu, adanya pertimbangan mengenai perlu ditetapkannya Hari Danau Sedunia karena sebagai tampungan air yang alami, saat ini banyak danau-danau dalam kondisi kritis termasuk danau di Indonesia yang tersebar di banyak tempat.

Endra menjelaskan mengenai usulan ini, "Kita mengusulkan itu karena danau-danau kita banyak yang kritis. Danau-danau kita berperan sebagai tampungan air luar biasa, kita bersusah payah membangun bendungan tapi tampungan air alaminya sendiri yakni danau harus kita rawat," ujarnya.

Kementerian PUPR memiliki agenda lainnya yang menjadi target dalam acara Forum Air Dunia, yakni pembentukan Center of Excellence on Water and Climate Resilience. "Pembentukan Center of Excellence on Water and Climate Resilience karena hubungan air dan iklim ini sangat erat," ujar Endra. Keterkaitan antara air dan iklim sendiri memiliki saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya.

Baca Juga: Prioritas Menteri PUPR: Pembangunan Jalan Tol Getaci Ditekankan Sampai Ciamis

Pemerintah Indonesia selaku tuan rumah World Water Forum ke-10 tengah menyiapkan rancangan Deklarasi Bali pada Tingkat Menteri. Rancangan Deklarasi Bali ini, nantinya berisi dan memuat target Indonesia untuk melahirkan tindak lanjut nyata seusai pelaksanaan Forum Air Dunia ke-10. Target tersebut diantaranya penetapan Hari Danau Sedunia (World Lake Day) melalui resolusi PBB, pembentukan Center of Excellence on Water and Climate Resilience, dan mengarusutamakan isu pengelolaan air untuk negara-negara berkembang di pulau-pulau kecil. Diharapkan semua negara dapat merasakan manfaat dari pertemuan ini.

Indonesia selaku tuan rumah acara internasional ini telah mengundang 48 delegasi yang terdiri dari 44 negara dan empat organisasi internasional seperti PBB, World Bank, IMF, dan Uni Eropa untuk dapat hadir dalam WWF di Bali. Diharapkan semua undangan bisa mengirimkan perwakilannya untuk berperan aktif dalam acara ini.

Informasi tambahan tentang acara ini. Pemerintah Indonesia bersama World Water Council (WWC) telah menyiapkan rangkaian forum pertemuan menuju acara puncak. Forum tersebut terdiri dari tiga proses utama yakni politik, regional/kawasan, dan tematik.

Proses politik sangat diperlukan sebagai kerangka tata kelola dan kebijakan yang kuat untuk memastikan pengelolaan dan distribusi air yang efisien dan berkeadilan. Kerja sama regional menjadi hal yang sangat penting untuk mengatasi masalah air lintas batas, mendorong pertukaran inovasi, dan mengembangkan strategi bersama untuk penggunaan air yang berkelanjutan.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno

Sumber: antaranews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x