Pemberian Diskon Tarif Tol Untuk Kelancaran Libur Lebaran Tahun 2024

- 14 Maret 2024, 14:35 WIB
Ilustrasi Kepadatan Kendaraan Mudik Lebaran Tahun 2024.
Ilustrasi Kepadatan Kendaraan Mudik Lebaran Tahun 2024. /Freefik @TravelSpace/

GALAMEDIANEWS - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, telah menegaskan bahwa badan usaha jalan tol (BUJT) akan memberlakukan diskon tarif tol selama momen libur Lebaran tahun 2024. Pernyataan ini disampaikannya kepada para wartawan di Komplek Kementerian PUPR, Jakarta, dengan keyakinan bahwa langkah tersebut akan berkontribusi dalam mengelola arus lalu lintas.

Diskon tarif tol merupakan salah satu upaya yang telah diterapkan oleh beberapa BUJT pada periode-periode tertentu, seperti saat musim liburan Lebaran, Natal, dan Tahun Baru. Tujuan dari kebijakan ini tidak hanya sekadar untuk memudahkan mobilitas masyarakat, tetapi juga untuk meringankan beban biaya perjalanan dan menggalakkan sektor pariwisata.

Namun demikian, pemberian diskon tarif tol tidaklah sembarangan. Biasanya, diskon tersebut hanya diberlakukan pada jam-jam tertentu di luar periode puncak arus mudik. Hal ini dilakukan untuk mendorong penggunaan jalan tol di luar jam sibuk, sehingga dapat mengurangi kemacetan yang biasa terjadi pada saat-saat tersebut.

Baca Juga: Masih Perlu Tiket Kereta Api untuk Mudik Lebaran 2024? KAI Buka Pemesanan 24 KA Tambahan

Meskipun belum ada BUJT yang mengajukan rencana pemberlakuan diskon tarif tol untuk Lebaran tahun ini, Menteri Basuki menegaskan bahwa kebijakan tersebut tetap akan diterapkan. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengantisipasi lonjakan jumlah pemudik yang diperkirakan mencapai 193,6 juta orang, menurut Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan.

Dalam pernyataan pers yang dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan pada hari Selasa, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menyatakan bahwa angka tersebut menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan jumlah pemudik pada Lebaran tahun 2023, yang hanya sekitar 123,8 juta orang.

Menanggapi proyeksi tersebut, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menyatakan bahwa pemerintah telah merencanakan strategi komprehensif untuk mengatasi potensi kemacetan yang mungkin terjadi. Strategi tersebut meliputi pengaturan waktu mudik, penyelenggaraan diskon tarif transportasi massal, seperti kereta api dan bus, rekayasa lalu lintas, hingga pengaturan jalan tol.

Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada H-2 atau Senin, 8 April 2024, dengan potensi pergerakan mencapai 26,6 juta orang. Sedangkan puncak arus balik diperkirakan terjadi pada H+3, yaitu Minggu, 14 April 2024, dengan potensi pergerakan mencapai 41 juta orang. Dengan strategi yang matang dan kerjasama antarinstansi yang baik, diharapkan libur Lebaran tahun ini dapat berlangsung dengan lancar dan aman bagi semua pemudik.***

Editor: Heriyanto Retno

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x