Luncurkan Program Aksilerasi, Ninja Xpress Ajak UKM Meretas New Normal dalam Tiga Bulan

- 29 September 2020, 21:28 WIB
Ilustrasi bisnis UKM.
Ilustrasi bisnis UKM. /Bisnis UKM

GALAMEDIA - Melihat situasi pandemi dan dalam rangka menghadapi era normal baru yang penuh ketidakpastian, Ninja Xpress terobsesi menjadi penggerak UKM negeri agar dapat memajukan ekonomi digital Indonesia.

Ninja Xpress meluncurkan program terbaru yang disebut Aksilerasi. Program ini bertujuan untuk mempercepat perkembangan kapasitas dan kapabilitas UKM agar dapat bersaing di pasar digital.

Tujuan lainnya, yaitu agar UKM menghadapi berbagai tantangan bisnis serta beradaptasi dengan dinamika pasar yang terus berubah sejak pandemi melanda.

"Untuk bertahan dalam badai bisnis akibat pandemi, UKM lokal memerlukan pendampingan atau mentorship yang intensif, agar siap sedia terjun ke pasar digital sesegera mungkin," ucap Ignatius Eric Saputra, Country Head Ninja Xpress.

Baca Juga: Ninja Xpress Gandeng SUQMA Dorong UMKM Adopsi Pemasaran Digital Hadapi Tantangan Bisnis

"Sebagai komitmen kami untuk UKM negeri, lewat program Aksilerasi ini Ninja Xpress hadirkan sebagai life-changing experience bagi UKM agar dapat mengakselerasi kemampuan berbisnis secara online sesingkat, tiga bulan untuk siap beraksi," tambah Eric dalam siaran persnya.

Dijelaskan Eric, Aksilerasi merupakan program khusus UKM dari Ninja Xpress yang didesain dalam bentuk rangkaian pelatihan bisnis secara komprehensif, mendalam, sistematis, terstruktur dan aplikatif secara online dan tanpa biaya.

Melalui rangkaian kelas online workshop dan daily coaching oleh mentor dari kalangan profesional, program Aksilerasi akan diikuti oleh 20 UKM dari berbagai industri mulai dari pakaian, kebutuhan anak, hingga perlengkapan rumah.

Pada program Aksilerasi batch I yang akan berjalan selama 3 Bulan dari 22 September - 22 Desember 2020, terdapat 12 materi pelatihan yang akan dibawakan oleh 10 mentor berpengalaman di bidangnya.

Baca Juga: Bantu Anak Pengidap Kanker, Ninja Xpress Berkolaborasi dengan Yayasan Pita Kuning

Mulai dari Yoris Sebastian (ahli bidang komunikasi dan kreatif), Ligwina Hananto (ahli finansial), Riel Tasmaya (ahli investasi), Ismail Fahmi (ahli market intelligence), Ferry Fibriandani (guru pengembangan oribadi), dan Yosef Adji Baskoro (guru pemasaran digital).

Termasuk juga Fahd Pahdepie (guru menulis), Feli Zulhendri (guru audio digital), Arih Budi Utomo (guru komunikasi publik), dan Wendiyanto (guru naskah digital).

Andi Djoewarsa, CMO Ninja Xpress menjelaskan, seluruh 20 UKM yang terpilih dari seluruh Indonesia telah melalui serangkaian proses kurasi yang dilakukan berdasarkan survei yang telah dilengkapi saat melakukan registrasi.

Peserta dibagi dalam klasterisasi sesuai omset perusahaan per tahun, tingkat engagement rate media sosial, jumlah anggota tim/karyawan, dan kepercayaan diri peserta akan tumbuhnya usaha yang dilihat dari berbagai macam aspek.

Baca Juga: Ninja Xpress Hadirkan Program Menarik Selama Ramadan

Adapun klasterisasi skala bisnis UKM dibagi menjadi tiga, yakni Klaster A, berisi UKM dengan omset > 1 M per tahun yang akan fokus untuk bertemu dan melakukan presentasi bisnis kepada calon investor.

Lalu laster B, yakni UKM dengan omset 500 - 1 M per tahun yang akan berfokus membuat kampanye di media massa hasil kolaborasi antara peserta, Ninja Xpress, dan pemangku kepentingan lainnya sesuai kebutuhan.

Kemudian Klaster C, UKM dengan omset < 500 jt per tahun akan berfokus pada pembuatan kampanye pemasaran (event) digital hasil kolaborasi antara peserta dan Ninja Xpress serta pemangku kepentingan lainnya sesuai kebutuhan.

Kementerian Koperasi dan UKM sangat mengapresiasi Ninja Xpress atas komitmennya dalam menghadirkan Program Aksilerasi. Salah satu tantangan yang dihadapi UKM saat ini adalah memastikan keberlanjutan mereka agar dapat bertahan dan berkompetisi di pasar lokal dan global.

Baca Juga: Ninja Xpress Bantu Salurkan Lebih dari 16.000 APD ke RS di Seluruh Indonesia

"Dengan adanya klasterisasi, program ini diharapkan akan lebih tepat sasaran karena dapat menyesuaikan kebutuhan yang berbeda-beda sesuai size bisnis masing-masing UKM," ujar Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga Kementerian Koperasi dan UKM, Luhur Pradjarto.

Hasil akhir yang diharapkan pada Program Aksilerasi adalah setiap UKM akan naik "kelas" ke klaster selanjutnya.

Ligwina Hananto, Ahli Finansial Co-founder QM Financial sekaligus mentor Aksilerasi menambahkan, tantangan bisnis akibat pandemi telah menuntut UKM untuk tidak hanya beradaptasi.

Namun juga menjalankan manuver dalam strategi keuangan agar dapat bertahan dan selamat dari krisis.

"Program Aksilerasi akan menjadi wadah yang efektif bagi UKM lokal untuk memperoleh pendampingan ketat, di mana fokusnya bukan lagi pelatihan saja, melainkan dorongan agar UKM dapat langsung menjalankan aksi," tuturnya.

Baca Juga: Ini yang Diminta KPPU pada Pelaku UKM untuk Masuk e-Katalog Pemerintah Daerah

Ada banyak fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku UKM di program Aksilerasi ini. Salah satunya adalah kesempatan bagi UKM mendapatkan pembiayaan untuk program pemasaran yang secara langsung dapat meningkatkan penjualan.

Elsa Miranti, salah satu pelaku UKM yang mengikuti program Aksilerasi berharap dapat menjadi UKM yang "naik kelas".

"Sebagai owner dari UKM lokal Indonesia, Alana.idn, saya berharap dapat menjadi UKM yang naik kelas sehingga memiliki kemampuan yang cukup dalam mendatangkan investor bisnis terutama untuk dapat bertahan di tengah pandemi sekarang ini," tuturnya.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x