Tinggalkan Dolar AS, China dan Indonesia Sepakat Gunakan Yuan dan Rupiah

- 30 September 2020, 20:18 WIB
ilustrasi dolar./*pexels
ilustrasi dolar./*pexels /

GALAMEDIA - China dan Indonesia sepakat untuk meninggalkan dolar Amerika Serikat (AS) untuk pembayaran transaksi perdagangan bilateral dan investasi langsung (Local Currency Settlement/LCS).

Bank Indonesia (BI) dan bank sentral China, People's Bank of China (PBC) bakal menggunakan mata uang lokal kedua negara, yakni yuan dan rupiah.

Kesepakatan itu dilangsungkan oleh Gubernur PBC Yi Gang dan Gubernur BI Perry Warjiyo melalui penandatanganan nota kesepahaman pada Rabu 30 September 2020.

Hal ini akan mengurangi pembayaran transaksi menggunakan dolar AS sebagai mata uang yang biasa dipakai dalam transaksi internasional.

Baca Juga: Keputusan Pajak Mobil Baru 0 Persen Segera Dirilis, Konsumen Jangan Dulu Berspekulasi Soal Harga

"Hal tersebut meliputi, antara lain penggunaan kuotasi nilai tukar secara langsung dan perdagangan antarbank untuk mata uang yuan dan rupiah," ungkap BI dalam keterangan resminya Rabu 30 September 2020.

BI meyakini kerja sama ini akan diperkuat melalui pertukaran informasi dan diskusi secara berkala antara otoritas China dan Indonesia.

Baca Juga: Kisruh soal KAMI, Mahfud MD: Siapa Pemerintah yang Pernah Menolak?

Kesepakatan ini juga akan memperkuat kerja sama keuangan bilateral antara kedua negara.

Selain itu, turut meningkatkan transaksi keuangan dengan mata uang lokal dari masing-masing negara.

Di sisi lain, kerja sama ini menambah daftar kesepakatan transaksi keuangan dengan mata uang lokal yang sudah dikantongi BI dari bank sentral negara lain.

Baca Juga: Pentingnya Menjaga Keamanan Akun ShopeePay, Simak Caranya

"Hal tersebut akan memperluas kerangka kerja sama LCS yang telah ada antara BI dengan Bank of Thailand, Bank of Negara Malaysia, dan Kementerian Keuangan Jepang," tulis bank sentral nasional.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x