Sejak terjadinya konjungsi sampai dengan waktu pengamatan disebut Umur bulan/hilal sekitar 16 jam 34 menit,” jelasnya.
Baca Juga: Tradisi Lebaran yang Unik dan Penuh Makna di Indonesia
Pengamatan hilal dimulai saat matahari terbenam yaitu pukul 17.55 WIB. Lama pengamatan hilal dilakukan selama 29 menit, karena bulan akan terbenam pada pukul 18.24 WIB.
Saat matahari terbenam, hilal berada pada Azimuth 283˚28’54” dan posisi matahari berada pada azimuth 277˚41’08”.
Nilai ini kata Encep, dihitung dari titik Utara sejati ke arah Timur-Selatan-Barat melalui lingkaran horizon atau ufuk sampai dengan proyeksi bulan dan matahari di ufuk.
Encep menuturkan, pada saat matahari terbenam pukul 17.55 WIB, tinggi hilal sudah +04˚57’02”, dan hilal terbenam pada pkl 18.24 WIB.
“Nilai ketinggian hilal saat ini sudah memenuhi Batas minimal hilal mungkin terlihat (Imkan Rukyat), yaitu kriteria +3˚, sehingga hilal sangat mungkin dilihat,” ungkapnya.
Menurutnya, jarak sudut lengkung bulan dari matahari yang disebut Elongasi berada pada nilai +1˚34’15”.
Baca Juga: Masjid Lautze 2 Bandung, Memiliki Gaya Arsitektur Tionghoa yang Khas
Peralatan Yang Dipergunakan Terdiri Dari Dua Buah Teropong Digital Computerize dan Teropong Manual
Lebih jauh, Encep mengatakan peralatan yang dipergunakan terdiri dari Teropong Digital Computerize dua buah & Teropong manual satu buah.