Agresif dan Bingung, Trump Lancarkan Badai Cuitan Publik Khawatir Efek Steroid Antivirus Covid-19

- 7 Oktober 2020, 10:35 WIB
Donald Trump.
Donald Trump. /Instagram/@realdonaldtrump

GALAMEDIA - Memicu kepanikan di bursa saham dengan aksi jual hingga nyaris rontok gara-gara cuitannya kemarin, Presiden  AS Donald Trump kembali membuat riuh dengan serangkaian cuitan yang dianggap sebagian pihak mengkhawatirkan.

Dalam cuitan yang mengguncang bursa saham, Trump menegaskan dirinya tak akan melanjutkan pembicaraan dengan ketua Dewan dari Demokrat, Nancy Pelosi  mengenai rencana stimulus pandemi berupa triliunan dana sebelum pemilihan November mendatang.

Meski ada yang menyebut cuitan Trump tersebut merupakan taktik negosiasi, tapi tak sedikit yang menyebutnya efek dari Dexamethasone. Salah satu obat yang dikonsumsi Trump untuk memerangi corona ini merupakan steroid dengan efek samping agresi, agitasi, dan “kebingungan”.

Sebelumnya pada hari Senin, akun Twitter Trump juga dikunci raksasa medsos tersebut. Ia dinyatakan melanggar regulasi setelah memosting alamat e-mail kolumnis New York Post. Twitter memaksa Trump menghapus cuitan dimaksud sebelum membuka kunci akunnya.

Terakhir dikutip Galamedia dari DailyMail, Rabu (7 Oktober 2020) Trump kembali “menceracau” di akun Twitter miliknya dengan melancarkan kecaman dan ancaman untuk membuka dokumen rahasia  terkait kontroversi e-mail rival politiknya Hillary Clinton.

Kecaman juga ditujukan pada  FBI yang dianggap menyasarnya dalam dugaan kolusi dengan Rusia saat pemilu, Food and Drugs Administrassion (FDA) yang menangani regulasi dan afirmasi vaksin hingga moderator Chris Wallace yang disebutnya memihak rival pada pemilu kali ini, Joe Biden.

“Aturan FDA yang baru mempersulit persetujuan vaksin sebelum pemilu. Ini taktik politik!” cuitnya pada hari Selasa dari Gedung Putih.

Sebelumnya pada hari itu, FDA mengatakan pembuat vaksin harus melakukan  uji coba setidaknya dua bulan untuk menghilangkan efek samping utama sebelum persetujuan darurat. Ini jelas  akan membuat Trump yang kadung menjanjikan vaksin takkan bisa memenuhinya sebelum pemilu.

Baca Juga: Twitter dan Facebook Hapus Unggahan Donald Trump yang Menyamakan Covid-19 dengan Sakit Flu

Dalam cuitan lainnya, dia mengutip laporan kekeliruan formulir dalam pemungutan suara di Carolina Utara yang menurutnya mengindikasikan jika pemilu kali ini menjadi yang paling korup dalam sejarah Amerika.

Trump pun mencuitkan pernyataan yang bertentangan dengan cuitan sebelumnya mengenai kesepakatan stimulus pandemi. Jika sebelumnya ia menyatakan pembatakan kali ini ia justru menyebut DPR dan senat harus segera menyetujuinya.

Baca Juga: Tahukah Kamu, Asmaul Husna Disebut dalam Alquran Sebanyak 4 Kali, Ini Dia Suratnya

Dalam cuitan terpisah, Trump menyebut, “Presiden telah sepenuhnya mengesahkan deklasifikasi total dari setiap/dan semua dokumen yang berkaitan dengan kejahatan politik terbesar dalam sejarah amerika, tudingan mengenai Rusia dan skandal e-mail Hillary Clinton.”

Badai cuitan Trump yang terbaru ini dipicu jatuhnya pasar saham akibat cuitannya yang lain. Pengumuman Trump mengenai pembatalan stimulus pandemi seketika membuat bursa saham kacau.

Dia melarang kepala staf Gedung Putih Mark Meadows dan Menteri Keuangan Steve Mnuchin untuk melakukan langkah apa pun.

Sebaliknya ia memerintahkan Mitch McConnell, Pemimpin Mayoritas Senat, untuk fokus pada kursi calon ketua Mahkamah Agung Amy Coney Barrett.

Baca Juga: PN Jakarta Pusat Ditutup, Sidang Lanjutan Jaksa Pinangki Ditunda Hingga Dua Pekan

Trump menyalahkan Pelosi yang disebutnya “gila” dan “radikal Demokrat” atas penangguhan pembicaraan bantuan dalam tweet Selasa malam. Akibatnya bursa saham Dow Jones jatuh lebih dari 300 poin dalam beberapa menit dan ditutup dengan 375 poin.

Para pelaku bursa saham mengira kesepakatan hampir pasti setelah ketua Federal Reserve sebelumnya menyebut ada banyak stimulus penting yang akan digelontorkan pemerinhah.

Halaman:

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x