Tumben, Denny Siregar Tampar Keras Relawan Jokowi Bersatu

- 7 Oktober 2020, 14:57 WIB
Denny Siregar (Instagram.com/@dennysirregar)
Denny Siregar (Instagram.com/@dennysirregar) /



GALAMEDIA - Tidak biasanya, pegiat media sosial, Denny Siregar menyerang relawan Jokowi Bersatu alias pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kali ini pria berusia 47 tahun ini menampar relawan Jokowi tersebut gara-gara mempolisikan presenter Najwa Shihab ke Polda Metro Jaya.

Penulis ini menilai, para relawan Jokowi yang mempolisikan Najwa hanya sekadar mencari sensasi.

“Yang melaporkan Najwa Shihab ke polisi hanya gara-gara acara kursi kosong, sini ye gua bilangin, elu Pansos,” tulis Denny Siregar pada akun twitternya, Rabu 7 Oktober 2020.

Ternyata, dukungan yang sama juga disampaikan dokter kondang Tirta Mandira Hudhi alias dr Tirta. Melalui media sosial Instagram, dr Tirta menyindir laporan tersebut.

Baca Juga: DPR RI Reses Usai Tetapkan UU Omnibus Law Cipta Kerja, 18 Anggota dan 40 Staf Terpapar Covid-19

"Saya jujur juga ga begitu setuju @najwashihab mewawancara kursi kosong, karena ada cara elegan lain, tapi saya ga akan setega itu tiba2 lapor , tiba2 lapor. Ada cara laen kan? Karena ini terkait persepsi," tulis akun @dr.tirta, Selasa 6 Oktober 2020.

Menurut dr Tirta, setiap warga negara berhak menyampaikan pendapat. Dia juga menyesalkan sikap pelapor yang membawa-bawa nama relawan Jokowi.

"Tidak setuju bukan berarti harus melaporkan. Ini pelapor make bawa2 relawan presiden pula. Di google tersebar luas. Ga setuju bukan berarti saya harus memaksakan opini saya, ini freedom of speech. Mbak nana juga berhak melakukan itu," tulis dr. Tirta.

Baca Juga: Buruh Tantang PKS dan Demokrat Turun ke Jalan Tolak Omnibus Law, Bukti Tak Gelar Dagelan Politik

"Melaporkan tindakan mbak nana ke polisi, menurut saya adalah salah satu tindakan yg menciderai kebebasan berpendapat di negeri ini. Dia ga salah kok? Itu kan hak ekspresi dia. Kalo ga suka, ya lawan dengan narasi argumenmu. Satu persatu kawan saya dilaporkan. Nanti siapa yg berani lagi bersuara kalo begini?" sambungnya.

Bahkan, dr Tirta juga berjanji akan pasang badan jika Najwa tetap diproses hukum akibat laporan tersebut.

"Jika mbak nana BENERAN dilaporkan. Saya siap pasang badan sebagai tameng terdepan. Ini hak berpendapat setiap orang. Sara juga kagak kok, cuma caranya doank yg kontroversial. Penjara akan penuh karena ORANG BAPERAN kalo gini caranya," tulisnya.

Baca Juga: Heboh Gedung DPR RI Senayan Jakarta Dijual Rp 2.500 - 99 Ribu, Sekjen DPR RI Ngamuk-Ngamuk

Sebelumnya, Relawan Jokowi Bersatu mendatangi Polda Metro Jaya untuk melaporkan Najwa Shihab.

Menurut Ketua Umum Relawan Jokowi Bersatu, Silvia Devi Soembarto, aksi Najwa Shihab wawancara ‘kursi kosong’ itu merupakan tindakan cyber bullying.

“Cyber bullying karena narasumber tidak hadir kemudian diwawancarai dan dijadikan parodi. Parodi itu suatu tindakan yang tidak boleh dilakukan kepada pejabat negara, khususnya menteri,” kata Silvia kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Selasa 6 Oktober 2020.

Baca Juga: Demo UU Omnibus Law Cipta Kerja Bikin PDIP Cemas, Megawati Langsung Keluarkan Perintah

Silvia bilang, pihaknya tergerak untuk melaporkan Najwa, karena Menteri Terawan adalah representasi Presiden Joko Widodo.

“Menteri Terawan adalah pejabat negara. Hal yang membuat saya sebagai Ketum Relawan Jokowi Bersatu marah adalah menteri ini adalah representasi Jokowi, dan Presiden Jokowi adalah kami relawannya. Jadi apa pun yang terjadi dengan Presiden dan pembantunya, ya kami harus bersuara,” jelasnya.

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x