Berbulan-bulan Tak Mengganti Masker N95, Dokter Muda Texas Meninggal Akibat Pendarahan Otak Hebat

- 8 Oktober 2020, 14:19 WIB
galamedianews.com
galamedianews.com /galamedianews.com

GALAMEDIA - Seorang dokter muda Texas, AS kini terungkap meninggal akibat tertular virus corona pada September lalu setelah memakai masker N95 yang sama selama berminggu-minggu bahkan mungkin berbulan-bulan. Demikian klaim keluarga Adeline Fagan.

Dikutip Galamedia dari DailyMail, Kamis (8 Oktober 2020) dokter OB/GYN berusia 28 tahun dari LaFayette, New York itu meninggal setelah dua bulan berjuang melawan Covid-19 hingga mengalami pendarahan otak yang massif.

Fagan bertugas merawat pasien positif Covid-19 di ruang gawat darurat  HCA Houston Healthcare West ketika tertular virus pada bulan Juli.

Pihak keluarga yang remuk redam kini mengatakan kurangnya APD berperan dalam kematian Fagan. Tidak jelas bagaimana Fagan tertular virus corona.

“Adeline memiliki masker N95 yang bertuliskan namanya,” ujar sang adik Maureen (23) kepada Guardian. "Jika tidak berbulan-bulan, Adeline  mengenakan N95 yang sama selama berminggu-minggu."

Menurut pedoman CDC, masker N95 hanya bisa digunakan paling banyak lima kali. HCA Houston sendiri bagian dari jaringan rumah sakit terbesar di Amerika.

Dalam beberapa bulan terakhir, serikat perawat nasional mengeluhkan 'pelanggaran yang disengaja' terhadap protokol keselamatan tempat mereka bekerja seperti mendorong staf yang terinfeksi virus corona untuk tetap bekerja.

Pihak rumah sakit kepada Guardian mengatakan tidak memiliki kebijakan untuk terus menggunakan masker yang sama.

Baca Juga: Verifikasi Akun ShopeePay, Ada Fitur Tambahan dan Promo Lainnya

“Protokol kami, berdasarkan panduan CDC di antaranya menyerahkan masker N95  pada akhir setiap sif dan menerima masker lain pada awal sif berikutnya,” kata kepala petugas medis Dr. Emily Sedgwick.

Fagan, anak kedua dari empat bersaudara, menjalani tahun kedua residensi di rumah sakit di Houston ketika  jatuh sakit.

Dokter yang memiliki riwayat asma ini bekerja di unit OB/GYN dan sesuai sif ikut menangani pasien Covid-19. Ini karena meningkatnya kasus infeksi dan kematian.

Selama 12 jam sif kerja pada 8 Juli, Fagan mulai merasakan gejala flu. Demikian keterangan laman GoFundMe yang dibuat keluarganya untuk membantu membayar biaya medisnya.

Fagan kemudian dinyatakan positif dan kondisinya memburuk hingga harus dirawat di rumah sakit selama beberapa minggu.

Halaman:

Editor: Mia Fahrani

Sumber: dailymail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x