Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19 dengan Berbasis Online

- 8 Oktober 2020, 16:05 WIB
ist
ist /


GALAMEDIA - Dampak pandemi Covid-19 yang sudah berjalan lebih dari 6 bulan, memang  cukup  memprihatinkan. Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemnaker) mencatat hingga 31 Juli 2020,  jumlah  pekerja yang terkena  pemutusan  hubungan  kerja  (PHK) maupun dirumahkan mencapai 3,5 juta lebih.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dalam rapat koordinasi dengan seluruh penjabat Dinas Tenaga Kerja se-Indonesia. Kondisi yang terjadi    saat ini membuat  orang-orang  mulai  meraba  ke  dunia  online  untuk mencari  tambahan  pemasukan.

Bedasarkan data dari Tokopedia, jumlah  pedagang  di Tokopedia meningkat dari 7,3 juta menjadi 8,3 juta selama pandemi ini.

Baca Juga: Menakjubkan, Spesies Baru Dinosaurus Ganas Berusia 77 Juta Ditemukan di Maroko

Berjualan online menjadi sebuah jawaban bagi orang-orang yang  terkena PHK atau di rumahkan, tidak sedikit masyarakat yang harus mencari sumber penghasilan  untuk  bertahan  hidup,  dimana  salah  satu  sumber  yang  cukup  popular  adalah menjalankan Bisnis berbasis online.

Berbisnis online merupakan jawaban untuk mencari penghasilan di tengah kondisi  pandemic saat  ini. CLSA  Indonesia  memperkirakan  bahwa  nilai  transaksi  online  di 3 top e-commerce di Indonesia (Tokopedia, Bukalapak, dan Shopee) akan terus meningkat dari tahun ke tahun, hal itu dapat dilihat melalui data berikut dimana grafik terus menuju kearah positif.

Hal ini dapat menjadi sebuah alasan untuk kita mulai merabah ke dunia digital. Meskipun sedang dilanda krisis  pandemi  saat  ini, Penjualan online tidak  mengalami menurunan  sama  sekali.

Baca Juga: Penerapan 3M Harus dari Diri Sendiri hingga Terhindar dari Covid-19

Tinjauan  Big  Data  Terhadap  Dampak  Covid-19 2020” yang di susun oleh Badan  Pusat  Statistik  (BPS),  penjualan  online  pada  masa  pandemic  ini  malah  melonjak tajam  Bildi bandingkan dengan penjualan bulan januari 2020. Pada bulan maret 2020, penjualan online melonjak 320% dari total penjualan awal tahun, sedangkan bulan April 2020 tercatat meningkat 480%.

Di  tengah  era  digital  yang  sangat  maju  dan  cepat  saat  ini,  banyak  market  place  atau  sebuah UMKM online yang menyediakan jalan bagi anda untuk memulai bisnis online tanpa modal yaitu sistem dropship.

Salah  satu  UMKM  yang  menyediakan  sistem  ini  adalah Weird jeans. Weird jeans adalah sebuah brandfashion denim yang memiliki produk celana jeans dan jaket.

Baca Juga: Ridwan Kamil dan Kepala Daerah di Bandung Ramai-ramai Surati Jokowi dan Puan Maharani

Menurut Andryan Dodi, owner brand Weird Jeans, fokus dari Weird jeans saat ini adalah mensupport masyarakat yang terkena PHK ataupun yang belum  memiliki  pekerjaan dengan  memberikan  penawaran  sistem  dropship,  sekaligus  memberikan pengajaran  atau  tata  cara  agar  produk  yang  hendak di  jual  dapat  di  pasarkan  dengan  baik.

"Mari kita berjuang untuk memulihkan ekonomi kita seperti dulu lagi, tidak perlu kuatir karena setiap permasalahan pasti memiliki jalan keluar. Kita hanya perlu berani mengambil Langkah yang tepat. Dengan  menggunakan  sistem  dropship,  kalian  tidak  pelu  melakukan  stok  barang  atau memikirkan modal yang harus kalian keluarkan, kalian cukup berfokus kepada penjualan yang saat ini bisa  melalui  sosial  media  atau  e-commerce  seperti Shopee  dan  Tokopedia," katanya dalam rilis yang diterima galamedianews.com, Kamis 8 Oktober 2020.

Keunggulan  dari  sistem dropship Weirdjeans adalah, produk yang dijual tidak pasaran dari segi model dan warna. Sehingga kita tidak perlu khawatir dengan persaingan  produk  jeans  di  luar  sana. "Selain  itu Weird jeans memungkinkan kalian untuk melakukan retur jika barang yang diterima tidak sesuai atau salah ukuran," ujarnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x