GALAMEDIA - Dampak pandemi Covid-19 yang sudah berjalan lebih dari 6 bulan, memang cukup memprihatinkan. Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mencatat hingga 31 Juli 2020, jumlah pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) maupun dirumahkan mencapai 3,5 juta lebih.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dalam rapat koordinasi dengan seluruh penjabat Dinas Tenaga Kerja se-Indonesia. Kondisi yang terjadi saat ini membuat orang-orang mulai meraba ke dunia online untuk mencari tambahan pemasukan.
Bedasarkan data dari Tokopedia, jumlah pedagang di Tokopedia meningkat dari 7,3 juta menjadi 8,3 juta selama pandemi ini.
Baca Juga: Menakjubkan, Spesies Baru Dinosaurus Ganas Berusia 77 Juta Ditemukan di Maroko
Berjualan online menjadi sebuah jawaban bagi orang-orang yang terkena PHK atau di rumahkan, tidak sedikit masyarakat yang harus mencari sumber penghasilan untuk bertahan hidup, dimana salah satu sumber yang cukup popular adalah menjalankan Bisnis berbasis online.
Berbisnis online merupakan jawaban untuk mencari penghasilan di tengah kondisi pandemic saat ini. CLSA Indonesia memperkirakan bahwa nilai transaksi online di 3 top e-commerce di Indonesia (Tokopedia, Bukalapak, dan Shopee) akan terus meningkat dari tahun ke tahun, hal itu dapat dilihat melalui data berikut dimana grafik terus menuju kearah positif.
Hal ini dapat menjadi sebuah alasan untuk kita mulai merabah ke dunia digital. Meskipun sedang dilanda krisis pandemi saat ini, Penjualan online tidak mengalami menurunan sama sekali.
Baca Juga: Penerapan 3M Harus dari Diri Sendiri hingga Terhindar dari Covid-19
Tinjauan Big Data Terhadap Dampak Covid-19 2020” yang di susun oleh Badan Pusat Statistik (BPS), penjualan online pada masa pandemic ini malah melonjak tajam Bildi bandingkan dengan penjualan bulan januari 2020. Pada bulan maret 2020, penjualan online melonjak 320% dari total penjualan awal tahun, sedangkan bulan April 2020 tercatat meningkat 480%.
Di tengah era digital yang sangat maju dan cepat saat ini, banyak market place atau sebuah UMKM online yang menyediakan jalan bagi anda untuk memulai bisnis online tanpa modal yaitu sistem dropship.
Salah satu UMKM yang menyediakan sistem ini adalah Weird jeans. Weird jeans adalah sebuah brandfashion denim yang memiliki produk celana jeans dan jaket.
Baca Juga: Ridwan Kamil dan Kepala Daerah di Bandung Ramai-ramai Surati Jokowi dan Puan Maharani
Menurut Andryan Dodi, owner brand Weird Jeans, fokus dari Weird jeans saat ini adalah mensupport masyarakat yang terkena PHK ataupun yang belum memiliki pekerjaan dengan memberikan penawaran sistem dropship, sekaligus memberikan pengajaran atau tata cara agar produk yang hendak di jual dapat di pasarkan dengan baik.
"Mari kita berjuang untuk memulihkan ekonomi kita seperti dulu lagi, tidak perlu kuatir karena setiap permasalahan pasti memiliki jalan keluar. Kita hanya perlu berani mengambil Langkah yang tepat. Dengan menggunakan sistem dropship, kalian tidak pelu melakukan stok barang atau memikirkan modal yang harus kalian keluarkan, kalian cukup berfokus kepada penjualan yang saat ini bisa melalui sosial media atau e-commerce seperti Shopee dan Tokopedia," katanya dalam rilis yang diterima galamedianews.com, Kamis 8 Oktober 2020.
Keunggulan dari sistem dropship Weirdjeans adalah, produk yang dijual tidak pasaran dari segi model dan warna. Sehingga kita tidak perlu khawatir dengan persaingan produk jeans di luar sana. "Selain itu Weird jeans memungkinkan kalian untuk melakukan retur jika barang yang diterima tidak sesuai atau salah ukuran," ujarnya.***