GALAMEDIANEWS – Gunung Lewotobi Laki Laki di Kabupaten Flores Timur Nusa Tenggara Timur belum memperlihatkan tanda-tanda akan berhenti erupsi atau meletus sejak letusan pertama awal Desember 2023 lalu. Sepanjang Kamis 27 Juni 2024 dini hari hingga pukul 21.00 WITA Gunung Lewotobi Laki Laki telah mengalami 6 kali letusan atau erupsi dengan ketinggian kolom abu mencapai 1000 meter atau 1 kilometer.
Dikutip dari situs resmi MAGMA Indonesia Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana atau PVMBG, petugas pengawas Gunung Lewotobi Laki Laki, Emanuel Rofinus Bere, A.Md.Kom, melaporkan pada pukul 21.29 WITA atau pukul 20.29 WIB telah mengalamierupsi atau meletus. Ketinggian kolom letusan teramati mencapai 1000 meter di atas puncak atau sekitar 2584 meter di atas permukaan laut.
Baca Juga: Aktivitas Gunung Semeru Terbaru, Dampak Erupsi Terhadap Penerbangan Masih Ada
Dilaporkan Emanuel Rofinus Bere, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah Barat Daya dan Barat. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 47.3 milimeter dan durasi 285 detik.
Erupsi atau letusan Gunung Lewotobi Laki Laki pada Kamis 27 Juni 2024 sebelumnya dilaporkan Adzan Anugrah Indiarsyah, petugas pengawas Gunung Lewotobi Laki Laki teramati sejak pukul 01.03 WITA. Visual letusan tidak teramati, namun erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 47.3 milimeter dan durasi 405 detik.
Kemudian pada pukul 02.42 WITA. visual letusan tidak teramati. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 18.5 mm dan durasi 197 detik.
Baca Juga: 7 Bandara di Indonesia Ditutup! Erupsi Gunung Ruang jadi Penyebabnya
Kemudian pada pukul 04.34 WITA dengan tinggi kolom abu teramati mencapai 400 meter di atas puncak atau 1984 meter di atas permukaan laut, teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah Barat dan Barat Laut. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 20.7 milimeter dan durasi 264 detik.
Gunung Lewotobi Laki Laki kembali mengalami erupsi atau letusan pada pukul 10.11 WITA dengan tinggi kolom abu teramati mencapai 800 meter di atas puncak atau sekitar 2384 meter di atas permukaan laut. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah Barat dan Barat Laut, terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 17 milimeter dan durasi 649 detik.
Kemudian letusan atau erupsi kembali terekam seismograf pada pukul 10.27 WITA dengan tinggi kolom abu teramati hingga 1.000 meter di atas puncak atau sekitar 2584 meter di atas permukaan laut. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah Barat dan Barat Laut, terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 47.3 milimeter dan durasi 271 detik.