Network
GALAMEDIA - Gunung Semeru, gunung tertinggi di Pulau Jawa, menunjukkan penurunan aktivitas vulkanik dalam beberapa hari terakhir. Namun, status gunung berapi ini tetap berada pada Level III atau Siaga, menurut petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto.
"Dibandingkan pada tanggal 14 hingga 20 Juni, aktivitas vulkanik Gunung Semeru cukup tinggi. Namun, saat ini alhamdulillah sudah menurun," ujar Liswanto seperti dikutip Galamedia dalam wawancara dengan Pro3 RRI pada Kamis, 20 Juni 2024.
Meskipun aktivitas vulkanik menurun, Liswanto mengingatkan bahwa potensi dampak erupsi terhadap penerbangan masih ada. Ia mengimbau otoritas Bandara Abdul Rachman Saleh di Malang dan Bandara Juanda di Surabaya untuk tetap waspada dan mengantisipasi abu vulkanik yang dapat terbawa angin.
Baca Juga: Gunung Bromo 'Tersegel': Yadnya Kasada Memanggil, Wisatawan Menanti dengan Harap
"Pengaruh erupsi Gunung Semeru terhadap penerbangan dapat berubah-ubah tergantung pada arah angin," jelas Liswanto.
"Oleh karena itu, otoritas bandara perlu terus memantau perkembangan aktivitas vulkanik dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga keselamatan penerbangan," tambahnya.
Baca Juga: Gunung Semeru Sejak Januari hingga Rabu 19 Juni 2024 Sudah 528 Kali Meletus
Berdasarkan laporan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gunung Semeru masih mengalami erupsi dengan tinggi kolom abu mencapai 500-600 meter di atas puncak. Guguran lava pijar juga teramati dengan jarak luncur mencapai 1.000 meter dari ujung lidah lava ke arah Besuk Kobokan.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak terpancing oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Informasi resmi mengenai aktivitas Gunung Semeru dapat diperoleh melalui situs resmi PVMBG dan media sosial resmi BBTNBTS.
