Pandemi Covid-19 Buat Penjual Bunga Rugi Besar, Ade: Kalau Ga Laku, Ya Dibuang

- 14 Oktober 2020, 19:57 WIB
Penjual bunga di Palasari Kota Bandung. (Revy Lestari.job)
Penjual bunga di Palasari Kota Bandung. (Revy Lestari.job) /

 

GALAMEDIA - Jalan Palasari kota Bandung, selain terkenal dengan para penjual buku baru dan bekas, ada juga penjual bunga. Namun terpuruknya sektor ekonomi akibat pandemi Covid-19 ini ternyata dirasakan para penjual bunga ini.

Penjual bermacam-macam bunga tersebut, mengaku mengalami penurunan penjualan yang sangat drastis sejak pandemi.

Salah satu pedagang yakni Ade, kepada galamedianews, Rabu 14 Oktober 2020 mengatakan, penurunan penjualan sejak pandemi mencapai puluhan persen dibandingkan jika situasi normal. Sebab sejak pandemi, pesanan bunga untuk acara dan pesta sudah tidak ada lagi.

Baca Juga: Walhi Minta Pemkot Bandung Jangan Diam, Segera Lakukan Mitigasi Bencana Sedini Mungkin

“Penjualan menurun drastis, bisa sampai 70 persen. Karena kan yang nikahan nggak ada, yang wisudaan juga nggak beli-belian bunga. Jadi kalau nggak laku ya, dibuang,” katanya sambil menambahkan saat ini penjualan mulai kembali merangkak naik.

Berbagai macam rangkaian bunga ini, Ade distribusikan selain di dalam dan luar kota seperti Subang dan Cikampek. Bunga-bunganya pun dapat bertahan sekitar 3 hari.

Bunga-bunga yang dijual tersebut terdiri dari berbagai macam bentuk sajian. Ada yang disajikan menggunakan buket, batangan, atau dihias di atas styrofoam untuk dijadikan ucapan.

Baca Juga: Jawa Barat Diusulkan Jadi Provinsi Sunda, Ridwan Kamil Ungkit Soal Cirebon dan Betawi

Sama seperti yang dikatakan Ade, penjual bunga lainnya, Andri mengatakan, sebelum pandemi, omzet penjualan bunganya rata-rata berada di angka Rp15 juta hingga Rp20 juta per bulan. Namun setelah pandemi, pendapatannya menurun hanya berkisar Rp5 juta per bulan.

Halaman:

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x