KPK Junjung Tinggi Pola Hidup Sederhana, Tapi Beli Mobil Seharga Rp1,4 Miliar

- 18 Oktober 2020, 10:39 WIB
Ilustrasi KPK. /ANTARA
Ilustrasi KPK. /ANTARA /



GALAMEDIA - Komisi Pemerantasan Korupsi (KPK) yang menganggarkan mobil mewah seharga Rp1,4 miliar. Hal ini sangat disayangkan apalagi lembaga antirasuah tersebut memiliki puluhan mobil dinas yang bisa diginakan.

Peneliti ICW, Kurnia Ramadhana menuturkan, mobil mewah yang diinginkan KPK tersebut mengikis integritas KPK yang identik dengan kesederhanaan. Sejak dulu, KPK menjunjung tinggi pola hidup sederhana.

“Salah satu nilai yang ada di KPK yang selalu ‘dijual’ KPK ke beberapa daerah atau seluruh Indonesia adalah menjunjung tinggi pola hidup sederhana. Tentu pembelian mobil mewah seharga Rp1,4 miliar itu tidak mungkin kita kategorikan sebagai implementasi atas pola hidup sederhana,” jelasnya saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Sabtu 17 Oktober 2020.

Baca Juga: Warga Amerika Serikat Dijanjikan Trump Dapat Anti Bodi dan Perawatan Covid-19 Gratis

Tidak itu saja, kinerja KPK dinilainya saat ini menurun. Sehingga apresiasi berupa mobil mewah tak semestinya dilaksanakan.

“Ketiga, dari sisi kinerja sekarang menurun. Lebih banyak kontroversi daripada memperoleh prestasi. Logika sederhana ketika fasilitas atau anggaran itu didapat, (harus-red) ada sesuatu yang bisa dibanggakan ada prestasi. Ini prestasi tidak ada tiba-tiba menginginkan mendapatkan mobil, itu yang tidak logis,” tambah Kurnia.

Menurutnya, dari sejarah KPK, tidak pernah ada anggaran khusus yang diperuntukan bagi pembelian mobil mewah. Karena setiap lembaga negara pasti disediakan kendaraan dinas.

Baca Juga: Dua Kapal Perang dan Tim Kopaska diturunkan ke Perairan Ambalat, Ini Tujuannya TNI AL

“Kita sudah mendengar pernyataan dari ketua dewan pengawas sekaligus mantan pimpinan KPK Tumpak Hatorangan Panggabean. Dia mengatakan, tidak pernah ada anggaran khusus untuk membeli mobil dinas pimpinan KPK. Karena pada dasarnya setiap lembaga negara pasti sudah disediakan mobil operasional atau mobil dinas,” ungkapnya.

Terlebih, lanjut Kurnia, perekonomian Indonesia saat ini tengah dalam kondisi yang di bawah normal karena pandemi Covid-19. Namun, KPK yang malah menunjukan gaya hidup hedonisme.

“Terlebih, perekonomian bangsa sedang carut marut karena adanya wabah Covid-19, perekonomian masyarakat sedang jatuh. Kok malah KPK, yang menunjukan gaya hidup hedonisme dengan membeli atau menganggarkan mobil mewah seperti itu,” tutupnya.*** (Haidar Rais/prfmnews.id)

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x