Network
GALAMEDIA - Rencana kepulangan Habib Rizieq Shihab ke Indonesia terus menuai kontroversi. Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) ini menyatakan bakal pulang ke tanah air pekan depan.
Hal itu pun membuat PKB bereaksi. PKB menilai tak perlu ada penyambutan saat Habib Rizieq tiba di Indonesia.
"Sementara jangan dulu ramai-ramai, kasihan nanti para pendukungnya bila menjadi klaster. Karena, kalau sudah kumpul ramai, sulit jalankan protokol Covid-19. sambutannya melalui virtual saja," kata Ketua DPP PKB Daniel Johan kepada wartawan, Rabu 4 November 2020.
Baca Juga: ShopeePay dan Kitabisa.com Sinergi untuk Bantu UMKM Pulih Saat Pandemi
Ia pun mengharapkan agar kepulangan Habib Rizieq dapat membuat suasana di Indonesia kian damai dan rukun.
"Kita tentu berharap siapa pun ikut menjadi kekuatan yang membawa suasana semakin damai dan rukun. Masa makin kacau, nanti malah bawa kemunduran, dong," ujarnya.
Dikabarkan, Habib Rizieq mengatakan dirinya dan keluarganya akan pulang dari Arab Saudi ke Indonesia. Rizieq akan tiba di Indonesia pada 10 November 2020.
Baca Juga: Berharap Joe Biden Menangi Pilpres AS 2020, Imam Masjid Ungkap Pendukung Trump Lakukan Kekerasan
"Insya Allah saya dan keluarga, insya Allah hari Senin tanggal 9 November 2020 jam 19.30 waktu Saudi, akan terbang dari bandara Kota Jeddah dengan pesawat Saudia," kata Rizieq di akun YouTube Front TV, Rabu 4 November 2020.
Massa dari sejumlah organisasi yang tergabung Aliansi Pergerakan Islam (API) Jawa Barat (Jabar) pun akan bertolak ke Jakarta untuk menjemput pemimpin FPI Habib Rizieq pada Selasa, 10 November 2020. Mereka siap memutihkan Jakarta.
"Iya, kita sudah siapkan dan alhamdulillah pengumuman dari beliau akan pulang pada tanggal 9 (dari Jeddah, Arab Saudi), Senin, dan akan tiba di Jakarta tanggal 10 jam sembilan. Muslim Jabar insyaallah akan all out memutihkan Jakarta. Kita tunjukkan kecintaan kepada Habib Rizieq," kata Ketua DPD Front Pembela Islam (FPI) Jawa Barat Habib Zaky Alaydrus di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu 4 November.***
