"Kondisi ini pun harus mampu diikuti oleh seluruh rakyat Indonesia, dalam upaya mensejajarkan diri, sehingga tidak tertinggal jauh dengan perkembangan internasional yang semakin dinamis saat ini," terangnya.
Nurul menerangkan, saat ini kemampuan memanfaatan IT dan berbahasa asing menjadi syarat wajib yang harus dimiliki masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda sebagai bagian dari masyarakat internasional.
Meski demikian Indonesia memiliki landasan yang menjadi identitas dan jati diri bangsa, yang diwujudkan dalam empat konsensus berbangsa dan bernegara atau disebut juga 4 Pilar Kebangsaan yaitu, Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.
Oleh karena itu, melalui kegiatan sosialisasi empat pilar tersebut, pihaknya berupaya kembali memberikan dan menguatkan pemahaman akan pentingnya ideologi sebuah bangsa untuk diimplementasikan dalam setiap sektor kehidupan.
Baca Juga: Joe Biden Menang, Tim Trump Murka: Ribuan Suara Dicoblos Secara Tak Layak!
Mengingat Indonesia terdiri dari kemajemukan, sehingga bila tidak diperkuat dengan pemahaman ideologi yang sama, maka dikhawatirkan bangsa ini akan terpecah belah. Bahkan hingga kembali dijajah oleh bangsa lain.
Ia berharap pemahaman tersebut harus terus digaungkan dan diimplementasikan oleh semua pihak, salah satunya melalui kegiatan sosialisasi 4 Pilar. Karena merupakan tugas dan tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah.
"Karena dengan sering disosialisasikan saja masyarakat kerap lupa, apalagi jika tidak kita sampaikan sama sekali, dikhawatirkan ada Ideologi lain yang masuk dan akhirnya menghancurkan keutuhan dan kedaulatan dari bangsa Indonesia," tambahnya.***