Kedubes Prancis Mengklarifikasi Pernyataan Presiden Macron, Ini Tanggapan Fadli Zon

- 8 November 2020, 17:12 WIB
Fadli Zon.
Fadli Zon. /Twitter/@fadlizon/


GALAMEDIA - Beberapa waktu lalu publik terutama masyarakat muslim heboh dengan penyataan Presiden Prancis karena dianggap menghina Islam.

Bahkan kejadian ini membuat politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Fadli Zon turut serta bersuara menyampaikan pandangannya.

Tidak itu saja, Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra itu juga sempat mengajak masyarakat untuk memboikot produk asal Prancis.

Baca Juga: Melenia Bakal Campakan Trump, Bukan Karena Kalah di Pilpres Tapi Ini Dia Penyebabnya

Melalui cuitannya yang lain, Fadli zon membagikan informasi terkait dirinya dikirimi surat oleh Kedutaan Besar (Kedubes) Prancis.

Dalam cuitannya, Fadli Zon menyampaikan bahwa surat yang dikirim Kedubes Prancis tersebut guna mengklarifikasi pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron.

“Sy termasuk yg disurati Kedubes Prancis @FranceJakartaID mengklarifikasi pernyataan Presiden Macron,” tulis Fadli Zon, dalam cuitan @fadlizon pada 7 November 2020.

Baca Juga: Ada Masyumi 'Reborn', Ini Komentar Mahfud MD dalam Cuitan Twitternya

Fadli Zon seperti dilansirkan Pikiran-Rakyat.com "Terima Surat dari Kedubes Prancis, Fadli Zon: Macron Perlu Membaca Sedikit Tentang Islam" menilai, Presiden Prancis Emmanuel Macron perlu membaca tentang Islam agar tak terkesan Islamophobia.

“Mungkin Macron perlu membaca sedikit ttg Islam shg tdk terkesan Islamofobia. Terima kasih,” tulis Fadli Zon.

Untuk diketahui, selain Fadli Zon, beberapa tokoh Tanah Air turut bersuara atas pernyataan Emmanuel Macron.

Baca Juga: Prioritas Tangani Covid, Kesejahteraan ASN Tetap Jadi Atensi Bupati Bandung

Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono, salah seorang yang turut bersuara atas pernyataan Presiden Prancis itu.

Sementara itu, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid membenarkan ungkapan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono tersebut. Menurutnya hal tersebut penting untuk didengarkan oleh Presiden Perancis Emmanuel Macron.

Dikatakan Hidayat Nur Wahid, dalih kebebasan berpendapat atau berekspresi yang disampaikan Emmanuel Macron tidak adil dan dinilai tebang pilih.

Baca Juga: Ditemukannya Pekerja Bergaji Diatas Rp 5 Juta Dapat Bantuan Subsidi Upah, Awalnya Rekomendasi KPK

Secara resmi pemerintah juga menyatakan sikap, yakni dengan mengadakan pertemuan bersama tokoh agama, organisasi keagamaan Tanah Air, serta beberapa Menteri dari Kabinet Indonesia Maju.

Dalam keterangannya, Presiden Jokowi memberi pernyataan sikap ihwal kejadian yang terjadi selama beberapa pekan terakhir.

Dikatakannya, Republik Indonesia mengecam keras terjadinya kekerasan yang terjadi di di Paris dan Nice.

Baca Juga: [Link Live Streaming] Bigmatch Manchester City vs Liverpool dan Pertandingan Lainnya

Selain mengecam terjadinya kekerasan, dengan tegas Presiden Jokowi menyatakan bahwa pemerintah juga mengecam keras pernyataan Emmanuel Macron, yang telah menghina agama Islam, serta menilai bahwa hal tersebut telah melukai hati dan perasaan seluruh umat Islam.

Presiden Jokowi juga mengatakan bahwa pernyataan Emmanuel Macron dapat memecah belah persatuan antar umat beragama di seluruh dunia.

Guna membangun dunia yang lebih baik, Presiden Jokowi mengajak dunia mengedepankan persatuan maupun toleransi beragama.***(Irwan Suherman/pikiran-rakyat)

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x