Belum Ada Kejadian Ikutan, Uji Klinis Fase Tiga Vaksin Sinovac di Indonesia Masih Aman

- 11 November 2020, 14:29 WIB
 Wakil Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan menjalani rangkaian uji klinis vaksin Covid-19 produksi Sinovac, Jumat, 16 Oktober 2020.
Wakil Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan menjalani rangkaian uji klinis vaksin Covid-19 produksi Sinovac, Jumat, 16 Oktober 2020. /

Ia menjelaskan untuk produk yang sedalam uji klinis, SAE akan dilaporkan ke Komite Etik, BPOM dan DSMB (Data Safety Monitoring Board), sedangkan produk yang sudah dipasarkan akan dilakukan investigasi atau penyelidikan, serta analisis oleh lembaga yang independen, seperti KOMNAS KIPI, dan dilaporkan ke BPOM, untuk memastikan penyebab utama dari peristiwa ini apakah berhubungan langsung dengan vaksin (associated to vaccine) atau ada faktor lainnya (co-incident).

Untuk kejadian SAE yang saat ini terjadi di Brazil, katanya, perlu dilakukan investigasi lebih lanjut guna menentukan apakah SAE ini berhubungan dengan vaksin atau bukan (co-incident).

Dalam penyelidikan SAE ini, otoritas Badan Pengawas Obat setempat tentu akan dilibatkan. Jeda atau penangguhan pelaksanaan uji klinis obat atau vaksin merupakan prosedur standar dan biasa dilakukan untuk melakukan investigasi lebih dahulu atas KIPI serius yang ditemukan dalam penelitian.

Baca Juga: Jasad Bayi Ditemukan di Tumpukan Sampah dan Sungai, Tega Pelaku Membuangnya

Terkait dengan kasus SAE Vaksin Covid-19 Sinovac di Brazil, sudah ada pernyataan resmi dari Sinovac di https://www.sinovac.com/?optionid=754&auto_id=914 di mana Sinovac sudah melakukan komunikasi dengan Butantan Institute dan menyatakan kejadian SAE ini tidak ditemukan berhubungan dengan vaksin (co-incident)

"Vaksin memiliki manfaat yang besar untuk memutus mata rantai penularan penyakit menular. Vaksin salah satu cara pencegahan penyakit menular yang tidak hanya diberikan kepada bayi melainkan kepada orang dewasa. Vaksin tidak hanya memberikan kekebalan individu namun juga dapat menciptakan kekebalan massal atau disebut juga kekebalan kelompok," terangnya.

Baca Juga: Kejar Status Akreditasi, Prodi Ilmu Pemerintahan FISIP Unjani Gelar Webinar

Pemberian vaksin juga dapat mencegah penyakit yang dapat menimbulkan kematian maupun kecacatan. Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan hampir 10 juta angka kematian dapat dicegah melalui vaksinasi.

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah