Menghadapi Bencana Alam di Kabupaten Bandung, Penyelamatan Nyawa Lebih Diutamakan

- 12 November 2020, 15:34 WIB
Realawan Bencana
Realawan Bencana /Engkos Kosasih/

GALAMEDIA - Menghadapi berbagai bencana alam di Kabupaten Bandung, yang harus lebih diutamakan adalah penyelamatan nyawa, khususnya pada kelompok usia rentan selain penyelamatan barang berharga. Di Kabupaten Bandung yang harus diwaspadai adalah ancaman bencana gempa bumi, banjir, longsor, gerakan tanah dan angin kencang.

Demikian diungkapkan Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana Kabupaten Bandung, Wewen Mulyadi di Pos Gabungan Satgas Citarum Harum Sektor 4/Majalaya Jalan Stasion, Kabupaten Bandung, Kamis 12 November 2020.

Sampai saat ini, peringatan dini gempa bumi, banjir, longsor dan gerakan tanah belum ada untuk disampaikan informasi dini itu kepada masyarakat.

"Yang baru ada yaitu terkait dengan adanya ancaman banjir, itupun dalam pelaksanaan di lapangan merupakan diisinisiasi warga Majalaya," kata Wewen.

Baca Juga: Tak Disangka, Wagub DKI Jakarta Sampaikan Permintaan Ini ke Habib Rizieq Shihab

Terlebih saat ini ada informasi ancaman fenomena La Nina, dikabarkan ada peningkatan curah hujan antara 20-40 persen. Menghadapi ancaman bencana banjir yang disebabkan fenomena La Nina itu, jauh-jauh hari para komunitas penggiat lingkungan dan relawan melaksanakan rakor (rapat koordinasi).

"Pelaksanaan rakor itu membahas fenomena La Nina. Rakor itu diinisiasi oleh warga dengan nonpemerintah. Setelah kita mengadakan rapat, Kabupaten Bandung turut meningkatkan status, yaitu status siaga bencana selama tiga bulan dari Nopember 2020 sampai Desember 2020," tuturnya.

Sedangkan di Jawa Barat, kata Wewen, Pemerintah Provinsi Jabar menetapkan siaga bencana di seluruh Jabar selama enam bulan, yaitu dari bulan Nopember 2020 sampai Maret 2021.

"Kita saat ini sedang memasuki siaga bencana. Puncak musim hujan diperkirakan bulan Desember 2020," katanya.

Baca Juga: Gatot Nurmantyo Dituding Lecehkan Negara, Begini Reaksi Deklarator KAMI

Ia pun menuturkan, fenomena La Nina berdasarkan informasi di lapangan masuk dalam level sedang atau moderat. Meski demikian, Wewen mengatakan, dalam menghadapi potensi La Nina itu, dengan melihat struktur aliran Sungai Citarum saat ini yang sudah dinormalisasi dan masih banyak lahan yang terjadi alih fungsi lahan, tetap menjadi kewaspadaan.

Lebih lanjut Wewen mengatakan, kesiapsiagaan para relawan yang tergabung dalam Posgab Sektor 4 Satgas Citarum Harum tersebut, tak hanya memantau potensi ancaman bencana alam yang terjadi di Majalaya, Paseh, Solokanjeruk, Ibun, dan Pacet.

Baca Juga: Liverpool Makin Krisis Pemain Belakang, Badai Cedera Terus Berlanjut

"Kita juga akan menjangkau kawasan Rancaekek yang saat ini dikhawatirkan menjadi kawasan daerah rawan bencana banjir karena faktor lingkungan yang mengalami kerusakan," tuturnya.

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah