"Sekarang kita mengenal hastag, trending topic. Dahulu kita menyebutnya sebagai tema propaganda," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI juga menyampikan bahwa dalam beberapa minggu terakhir ini dunia maya di Indonesia diramaikan dengan beberapa isu yang cukup hangat.
"Isu-isu tersebut bila kita lihat membuat masyarakat menjadi terkotak-kotak, terpolarisasi dan dibenturkan satu sama lain," katanya.
"Terdapat pula narasi yang membangun ketidakpercayaan kepada pemerintah dan tidak percaya kepada berbagai upaya pemerintah untuk kepentingan rakyat," ucapnya.
Baca Juga: Ferdinand Hutahaean ke Ma'ruf Amin: Kalau Mau Mundur dari Wapres dan Gabung FPI, Kami Ikhlas Pak!
Diperlukan kesatuan pandangan dan persepsi untuk mensinergikan keselarasan dalam tindakan, kebijakan dan rencana aksi yang utuh.
Menghadapi hal ini, diperlukan partisipasi lintas sektoral dan tidak mungkin hanya bisa dihadapi oleh satu instansi semata.
"Oleh karena itu, dibutuhkan langkah penanganan yang dilakukan secara komprehensif, integral dan terpadu. Diperlukan sinergi untuk negeri," imbuhnya.
"Sudah menjadi tugas dan tanggung jawab kita saat ini, sebagai generasi penerus perjuangan untuk memelihara dan menjaga semangat persatuan dan kesatuan serta keutuhan bangsa dan negara tercinta," pungkasnya.
Baca Juga: Fadli Zon Desak Pangdam Jaya Dicopot, Dewi Tanjung: Masih Digaji Negara Malah Membela Perusuh Bangsa
Sebagai narasumber dalam acara webinar ini, antara lain Letjen TNI Joni Supriyanto (Kabais TNI) dengan tema "Bahaya Separatisme Papua", Wahyu Permana (SIMAN Polhukam) dengan tema "Identifikasi Disinformasi (Hoax)".