Brasil Dibantai Jerman 1-7, Ini 3 Hal Positif yang Dapat Dipetik

- 11 September 2023, 17:32 WIB
David Luiz Saat Brasil Dibantai Jerman.
David Luiz Saat Brasil Dibantai Jerman. / Instagram @thefootballtroll/


GALAMEDIANEWS – Dalam ajang sepak bola sejagat Piala Dunia 2014, ada satu momen yang sulit dilupakan. Brasil dibantai Jerman dengan skor telak 7-1. Padahal, berlaga di hadapan jutaan pendukungnya.

“Setelah gol ketiga Jerman, istri saya mulai menangis,” tutur salah seorang pendukung. Dari kekalahan bersejarah Brasil dibantai Jerman yang menyakitkan ini, sebenarnya ada tiga hal positif yang dapat kita petik. Nah, apa sajakah itu?

1. Hindari Jumawa, Lebih Baik Siapkan Mental untuk Hadapi Hal Terburuk

Kita gunakan teori Collapse of Sense Making yang digagas oleh Karl Weick, seorang pakar psikologi organisasi. Menurut teori ini, saat suatu kelompok menghadapi situasi bencana atau situasi menyulitkan yang jarang dialami, akan memunculkan kebingungan. Dan juga, tak tahu bagaimana menghadapinya situasi tersebut

Tim sepak bola adalah kelompok organisasi yang terdiri dari sebelas anggota. Mereka saling bekerja sama untuk meraih tujuan yang sama yaitu kemenangan.

Baca Juga: Sinopsis Aquaman and the Lost Kingdom, Jason Momoa Siap Beraksi pada 20 Desember 2023 Nanti

Scolari selaku pelatih memang sangat yakin bahwa Brasil akan menjadi juara Piala Dunia 2014. Namun, keyakinan yang berlebihan berbalik menjadi malapetaka. Keyakinan ini menjadikan mereka sangat tak siap menghadapi Jerman yang bermain di luar dugaan.

Karena tak siap, pemain Brasil seolah-olah merasa tak sedang bermain. Organisasi pertahanan dan kerja sama tim pun menjadi berantakan. Sedangkan Jerman terus menerus melancarkan serangan gencar.

Baca Juga: Gaji ASN Jadi Agenda Prioritas pada 2024, Suharso Monoarfa: Jabatan Sama Bisa Berbeda

Scolari pun sebenarnya bukan pelatih yang layak bila ditinjau dari sudut pandang studi kajian ilmu organisasi. Menurut kajian sini, sedikitnya ada dua hal yang harus dimiliki.

Salah satunya yaitu pelatih harus mampu menyiapkan mental pemainnya menghadapi situasi terburuk. Meskipun memang unggul ‘di atas kertas’ Sebabnya, dalam sepakbola, apapun bisa terjadi.

Baca Juga: Rezeki Nomplok dari Live Streaming Flash Sale di Shopee Live, Pemuda Tasikmalaya Dapat Avanza Seharga Rp9.000

2. Komunikasi Itu Penting Hadapi Situasi Krisis

Salah satu ciri lainnya pelatih yang baik, menurut sudut pandang kajian ilmu organisasi, yaitu membangun komunikasi. Baik antara dirinya dengan pemain maupun antar sesama pemain. Dalam pertandingan tersebut, banyak pengamat yang menyebut bahwa komunikasi antar pemain Brasil kurang berjalan dengan baik.

3. Sosok Pemimpin pun Penting Untuk Hadapi Situasi Krisis

Dalam pertandingan tersebut, David Luiz menjadi kapten. Namun, ia kurang kharismatik dibandingkan Thiago Silva. David pun kurang mampu memotivasi rekan-rekannya. Akibatnya, gol Brasil jebol tujuh kali. Bila saja Thiago Silva ikut bermain, hasil pertandingan mungkin akan berbeda.

Menurut teori ini, tak hadirnya Thiago Silva menjadi salah satu penyebab malapetaka yang sulit dilupakan ini. Thiago Silva menjadi sosok vital di lini belakang. Ia pun seorang kapten. Peran kapten diserahkan kepada David Luiz. Tanpa Thiago Silva, lini pertahanan Brasil kebingungan meredam serangan gencar Jerman.

Sosok pemimpin sangat penting untuk memotivasi rekan-rekannya untuk menghadapi situasi terburuk. Hal inilah yang sepertinya kurang dipersiapkan timnas Brasil.

Demikian, tiga hal penting yang dapat kita petik dari kekalahan telak Brasil dibantai Jerman. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk organisasi tempat kita bernaung.***

Editor: Dicky Aditya

Sumber: Forbes dailymail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x