Lalu, apa yang menyebabkan Mikhail Tal memenangkan pertandingan meski tanpa bidak menteri? Danu menjelaskan penyebabnya. Yaitu, mengorbankan bidak menteri untuk meraih keuntungan posisi.
“Nggak punya menteri memang ini kerugian. Tapi secara posisi ini menang. Banyak bidak belum tentu bisa menang. Ini kelebihannya Michael Tal. Kalkulasinya harus cermat” tuturnya.
Pecatur yang dijuluki Penyihir dari Riga terkenal dengan gaya main yang ofensif. Bahkan disebut-sebut sebagai pecatur paling ofensif sepanjang sejarah permainan olahraga ini.
“Catur sama sih seperti main bola, ini bisa main ofensif atau defensif. Mungkin barangkali ini mainnya seperti Barcelona, mainnya ofensif. Kalau diserang, ada juga langkah-langkah serangan balik counter attack yang ampuh,” tuturnya.
Danu menambahkan bahwa ada satu pelajaran penting dari gaya khas permainan Mikhail Tal. “Pelajarannya, kalau main catur, tak ada menteri sebetulnya masih bisa menang. Terus, catur ini permainan logika. Ini jebakan emosional. Apalagi menteri itu bidak terkuat. Jangan sampai terjebak,” katanya
Nah, bila Anda senang bermain catur, tertarik mempelajari strategi korbankan menteri khas Mikhail Tal? Dengan mempelajari langkah-langkahnya, tentunya akan menambah referensi bermain catur. Khususnya, bagi Anda yang senang bermain catur dengan gaya ofensif. Mikhail Tal meninggal pada tanggal 28 Juni 1992 akibat komplikasi penyakit yang telah lama dideritanya.***