Tren Berwisata Mulai Berubah, Indonesia Terus Kembangkan Ekowisata

23 Mei 2023, 16:18 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno saat hadir secara daring dalam acara Indonesia Ecotourism Summit (IES) 2023, yang digelar di Intercontinental Hotel, Kota Bandung, Selasa, 23 Mei 2023./Lucky M Lukman/Galamedianews /

GALAMEDIANEWS - Tren berwisata masyarakat dalam dan luar negeri mulai berubah karena berbagai faktor, terlebih setelah hantaman pandemi Covid-19 dan situasi geopolitik. Masyarakat diyakini akan mencari destinasi yang lebih sehat dan bebas polusi.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menangkap kondisi tersebut dengan terus mengembangkan ecotourism atau ekowisata.

"Makanya itu, ecotourism menjadi wadah. Ini potensi yang cukup besar dan kami sudah memiliki action plan terkait ecotourism. Kita dituntut lebih adaptif dan inovatif," tutur Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf, Vinsensius Jemadu.

Baca Juga: Tempat Kost di Bekasi yang Murah dan Nyaman, Klik di Sini

Baca Juga: 4 SMA Negeri Terbaik di Karanganyar Jawa Tengah Berdasarkan Total Nilai UTBK, Pilihan Sekolah PPDB 2023

Vinsensius Jemadu menyampaikan hal tersebut dalam acara Indonesia Ecotourism Summit (IES) 2023, yang digelar di Intercontinental Hotel, Kota Bandung, Selasa, 23 Mei 2023. Dalam acara tersebut, turut hadir Masaru Takayama (Chairman of Asian Ecotourism Network), Masaru Takayama (Chairman of Asian Ecotourism Network) dan Ary Suhandi (Vice Chair of Asian Ecotourism Network) & (Executive Director of INDECON) serta narasumber lainnya.

Ia memaparkan paradigma baru dalam berwisata yang juga dialami oleh Indonesia. Ada beberapa poin yang menjadi fokus, yang mengacu pada tren global jangka menengah dan panjang.

Tren global, ujar Vinsensius, yakni adanya perubahaan sistem kesehatan, akselerasi otomasi dan digitalisasi, peningkatan peran artificial inteligence (AI) dan big data, peningkatan tren telework serta perubahan global value chain dan green recovery.

Sementara di tingkat konsumen, ada pergeseran tren dimana masyarakat kini menyukai wisata yang semakin beragam namun disesuaikan dengan skala interaksi. Selain itu, masyarakat juga membutuhkan kemudahan akses dan bertransaksi, ekosistem bekerja dan mobilitas yang sehat dan aman serta inovasi berkelanjutan.

Baca Juga: Viral Diduga Mirip Anne Ratna Mustika Bareng Pria di Yogya, Pengacara Dedi Mulyadi Ungkit Status Perceraian

"Perubahan yang pasti, konsumen saat ini lebih mencari destinasi sehat, bebas polusi. Dari data, masalah harga sebenarnya tidak menjadi persoalan selama kita menerapkan prinsip keberlanjutan.

"Dan ecotourism menjadi wadah. Pemerintah Indonesia pun sebagaimana amanat ASEAN Summit yang bicara sustainable, akan mengejar target sebagai world sustainable destination dengan konsep quality and sustainable tourism," tuturnya.

5 Prinsip

Mengarah ke situ, ujar Vinsensius, Kemenparekraf di bawah pimpinan Sandiaga Uno kini sudah membuat rencana aksi nasional. Pariwisata Indonesia, ujarnya, juga memiliki 5 prinsip penting ekowisata yang harus dijalankan.

Mulai dari prinsip konservasi, pelibatan masyarakat, ekonomi, edukasi dan prinsip wisata. "Yang pasti, kita pun punya tantangan yang harus dihadapi. Mulai dari kolaborasi, daya saing, industri dan faktor eksternal serta branding ekowisata. Ini yang harus sama-sama kita upayakan," terangnya.

Lebih lanjut disampaikan Vinsensius, Indonesia pun kini punya 5 destinasi yang dijadikan pilot project low carbon yang mendukung terlaksananya ecotourism. Kelima destinasi itu adalah Plataran Bali, Peramun Belitung, CMC Tiga Warna Malang, Tembudan Berau dan Klawalu Sorong.

Baca Juga: 9 Universitas dengan Jurusan Psikologi Terbaik di Indonesia Versi EduRank pada Tahun 2023

Baca Juga: 4 SMK Terbaik di Malang Berdasarkan Total Nilai UTBK. Pilihan Sekolah PPDB 2023

Dengan sejumlah unggulan yang dimiliki, Pemerintah Indonesia melalui Kemenparekraf menargetkan 3,5-7,4 juta wisatawan asing dan 1,2-1,4 miliar pergerakan wisatawan Nusantara di tahun 2023. Vinsensius cukup optimistis target itu bisa tercapai di akhir tahun ini.

"Tugas kami di Deputi Event akan mendorong penyelenggaraan sebanyak mungkin. Karena salah satu instrumen penting adalah dengan diselenggarakannya event, baik skala daerah, nasional maupun internasional," pungkasnya.

Sementara itu, Menparekraf Sandiaga Uno menyambut baik kegiatan Indonesia Ecotourism Summit 2023 yang diselenggarakan di Kota Bandung. Sebagai kota yang berjuluk Paris Van Java ini, Bandung memiliki banyak potensi ekowista.

Sandiaga berharap melalui kegiatan ini dapat digunakan para peserta untuk bertukar pikiran dalam meningkatkan ekowisata di Indonesia

"Saya berharap acara ini bisa menjadi salah satu wadah untuk bertukar pikiran dan dapat berdampak positif pada perkembangan ekowisata di Indonesia," kata Sandiaga yang hadir secara daring.

Terkait sustainable ecotourism, Sandiaga berharap para pelaku wisata diseluruh Indonesia dapat menciptakan destinasi wisata yang ramah lingkungan dan membuat nyaman para wisatawan khususnya wisatawan dari luar negeri.

"Isu ini harus kita hadapi secara cepat, khsusunya mengenai perubahan iklim di Indonesia dan juga dapat meningkatkan kunjungan turis di Indonesia," tandas Sandiaga.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler