GALAMEDIA - Persib Bandung kalah 0-1 dari Arema FC pada lanjutan Liga 1, Minggu, 28 November 2021 kemarin.
Kekalahan itu membuat Persib Bandung melorot posisinya di klasemen sementara. Dari peringkat 2, Maung Bandung yang sesumber ingin mengkudeta Bhayangkara FC di peringkat 1, malah melorot ke peringkat 3.
Kekalahan Persib salah satunya dinilai akibat para pemainnya tidak punya mental petarung.
Baca Juga: Omicron Bisa Mengancam Keuangan Negara, Menteri Keuangan Yakin Perekonomian Tetap Tumbuh
Peneliti Hukum dan Olahraga yang juga seorang Bobotoh, Eko Noer Kristiyanto, turut angkat bicara.
Eko Maung, begitu ia disapa, meyoroti mental pemain Persib ketika berbenturan atau berselisih dengan para pemain Singo Edan.
Eko menilai, pada laga kontra Arema, mental pemain Persib sangat ciut dan tak punya nyali untuk melakukan perlawanan.
Alih-alih melakukan perlawanan ketika terjadi perselisihan, para pemain Persib justru hanya menunduk dan ngeloyor pergi.
Apalagi saat gelandang muda Beckham Putra Nugraha terjatuh di kotak penalti dan diteriaki para pemain Arema.
Sayangnya, tak ada satupun pemain Persib yang datang membantu atau membela Beckham.
"Jadi lawan Arema kemarin, Beckham sampai diomongin keras, pemain Arema teriak-teriak di depan dia, gak ada yang bantu atau datangin," kata Eko, dikutip dari kanal YouTube Bobotoh TV, Senin 29 November 2021.
Eko juga menyinggung soal pemain-pemain Persib di masa lalu yang mempunyai jiwa pemberani dan nyali besar ketika terjadi perselisihan.
Dua nama seperti Vladimir Vujovic dan Hariono ia sebut. Keduanya dinilai memiliki jiwa petarung saat masih berseragam Pangeran Biru. Nyali keduanya juga besar.
Sementara di skuad Persib Bandung saat ini, kata Eko, tidak ada sosok pemberani seperti Vujovic dan Hariono.
"Akhirnya mau gak mau saya bandingkan dong sama pemain yang masih punya nyali dan spirit, kaya Vlado dan Hariono. Bahkan video pendek beredar yang memperlihatkan bagaimana kontrasnya nyali pemain Persib sekarang ini," terangnya.
Ketika ada perselisihan dengan pemain lawan, lanjut Eko, Vujovic dan Hariono selalu berada di garda depan untuk melakukan perlawanan.
"Kalo dulu minimal ada perselisihan itu, pride nya keluar balas apa, kejar, ini sekarang gak ada," pungkasnya.***