GALAMEDIA - Chief Operating Officer (COO) Bhayangkara FC, AKBP Sudarmadji menjadi sorotan banyak pihak usai melakukan tindakan tak terpuji saat timnya berhadapan dengan Persib Bandung.
Diketahui, Sudarmadji terlibat keributan dengan pelatih Persib Bandung, Robert Alberts beberapa saat setelah pertandingan berakhir.
Keributan tertangkap kamera sehingga videonya tersebar luas di media sosial.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 17 Oktober 2021: Iqbal Ditemui Orang Misterius, Keluarga Al Kembali Terancam
Bahkan dari video yang beredar, Sudarmadji yang tampak melakukan gestur meludah ke arah pelatih asal Belanda itu mendapat kecaman dari banyak pihak.
Salah satu yang paling vokal mengecam tindakan Sudarmadji adalah dr. Tirta. Ia video aksi tak terpuji tersebut pada unggahan Instagram slah seorang pentolan bobotoh, Yana Umar.
Yana Umar mengunggah video dan mempertanyakan terkait pemicu keributan tersebut.
"Aya naon ieu?? Aya nu apal?? Jelaskeun atuh hei," tulisnya yang dikutip Galamedia, Minggu 17 Oktober 2021.
Menanggapi unggahan tersebut, dr. Tirta pun sampai ikut bersuara.
Menurutnya tindakan tak terpuji Sudarmadji terhadap Robert Alberts itu sangat berbahaya.
Pasalnya aksi buka masker dan gestur meludah seperti yang dlakukan Sudarmadji melanggar aturan pandemi Covid-19.
dr. Tirta mengatakan tindakan Sudarmadji itu dalam kondisi normal pun sangat tidak dibenarkan, apalagi saat ini di tengah pandemi.
Baca Juga: Manajer Bhayangkara Diduga Ludahi Robert Alberts, Anggra Bratama Klaim Hanya Ingin Minta Klarifikasi Persib
"Ngawur ini ndan. Dalam kondisi normal aja kagak boleh, apalagi dalam kondisi pandemi. Ngawur itu bahaya," katanya.
Tak hanya itu, dr. Tirta juga mengecam apa yang dilakukan Sudarmadji terhadap pelatih Persib.
Menurutnya, meludahi lawan dalam pertandingan sepak bola sangat dilarang, apalagi dalam konsisi pandemi yang membuat kasusnya akan berat.
Baca Juga: Selain Efikasi Tinggi, Ini Keunggulan Vaksin Zifivax Berdasarkan Hasil Uji Klinis Unpad
"Meludahi lawan ketika pertandingan bola tidak dibenarkan, apalgi kondisi pandemi, bisa berat akibatnya," pungkasnya.***