Pengamat Sebut Ide Komeng Ini Brilian dan Masuk Akal

- 19 Februari 2024, 16:14 WIB
Foto Komeng, Si Komedian Uhuy, dalam Pemilu 2024.
Foto Komeng, Si Komedian Uhuy, dalam Pemilu 2024. /Pikiran-Rakyat/

GALAMEDIANEWS ­– Kehadiran Komeng dalam Pemilu 2024 menjadi perhatian publik. Komedian ini maju ke konstelasi politik tanpa partai pengusung. Dalam kertas suara, wajahnya pun nyeleneh sehingga mengundang tawa.

Komeng yang terkenal dengan ucapan kocak Uhuy ini menyebut akan meniru Korea Selatan dalam hal budaya. “Saya bisa mencontoh dari negara Korea Selatan, lewat seni budayanya, drakor, K-Pop, kulinernya juga, bahkan pemasukkan ke negaranya hampir 12 digit,” tuturnya.

Adi Gunawan, seorang sarjana hubungan internasional dari Universitas Katolik Parahyangan, menyebut gagasan Komeng tersebut brilian dan masuk akal.

“Ini saya setuju dengan idenya Bang Komeng itu. Ini ide brilian sebetulnya. Ini juga realistis. Kita sebetulnya ini kan sekarang dijajah budaya Korea sekarang. Tapi ini kok orang banyak yang nggak sadar. Padahal, budaya kita juga bagus sebenarnya,” tuturnya.

“Coba lihat, ada beberapa banyak wanita yang tergila-gila dengan oppa-oppa Korea? Apalagi kalau lagi konser di sini. Nggak ada konser yang pernah sepi dari penonton wanita. Ini contoh nyatanya. Masih banyak yang lain,” tambah pria yang meraih gelar sarjana hubungan internasional pada tahun 2009.

“Di drakor juga, ada juga bagaimana standar kecantikan, standar ketampanan, atau fashion. Ujung-ujungnya jual produk jadi income besar,” tambahnya lagi.

Baca Juga: Komeng Semakin di Depan Menuju Senayan, Intip Fungsi, Tugas dan Wewenang DPD RI Berikut ini! 

Dalam dunia internasional, menjajah negara lain dengan budaya sebenarnya menjadi hal yang biasa. Dalam literatur hubungan internasional, penjajahan ini disebut diplomasi budaya. “Kalau di literatur hubungan internasional, Korea Selatan ini namanya melakukan diplomasi budaya, bahasa halusnya demikian. Terus ada banyak yang bisa dijual dari situ. Makanannya, fashion, produk kecantikan. Ini kan penjajahan budaya. Ujungnya income,” tuturnya.

Selain Korea Selatan, Jepang pun melakukan hal yang sama. “Jepang pun sama juga demikian, melakukan diplomasi budaya juga secara internasional, termasuk ke sini. Makanya, ini kita jadi suka yang Jepang-Jepang. Makanannya, musiknya, pakaian, atau anime,” tambahnya.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya

Sumber: Pikiran Rakyat Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x