Sekolah sebagai Kawah Candradimuka Generasi Berkeringat

3 Juni 2022, 14:45 WIB
Rahmat Suprihat, Pegiat Bike To School-B2W Bandung./dok.pribadi /

GALAMEDIA - Pada saat hadirnya pandemi, bersepeda menjadi salah satu alternatif kegiatan rekreasi masyarakat. Hal ini terjadi karena dengan kegiatan bersepeda imun tubuh menjadi lebih baik termasuk menghadirkan produksi hormon kebahagiaan.

Kegiatan bersepeda merupakan olahraga rekreasi dan transportasi yang sejak lama digunakan masyarakat dunia tepatnya mulai abad ke-19.

Hari ini, 3 Juni bertepatan dengan Peringatan Hari Sepeda Sedunia. Hari dimana gerakan bersepeda memposisikan diri sebagai bagian dari solusi.

Sepeda menjadi salah satu terobosan lahirnya teknologi yang membantu kecepatan mobilitas manusia. Selain itu, bersepeda pada masyarakat modern menjadi salah satu moda transportasi pilihan karena dengan kegiatan bersepeda masyarakat memiliki banyak keuntungan.

Dengan bersepeda dapat menghadirkan kesehatan pada tubuh, biaya transportasi yang lebih murah serta dengan bersepeda memiliki dampak yang baik bagi keberlangsungan kehidupan alam semesta.

Baca Juga: Anies Baswedan Sholat Ghaib untuk Eril Putra Ridwan Kamil: Insya Allah Ditinggikan Derajatnya

Kondisi alam yang mengalami titik kerusakan cukup kronis akibat dari mobilitas dan aktivitas manusia yang serta merta menimbulkan dampak yang tidak baik bagi lingkungan.

Pada sebagian kecil masyarakat dunia ternyata bersepeda dapat menjadi stimulus bagi hadirnya pilihan kegiatan olahraga rekreasi dan transportasi yang ramah lingkungan.

Selain itu banyak kalangan masyarakat yang menjadikan gerakan bersepeda ini sebagai gaya hidup, sepeda sebagai alat transportasi harian dan olah raga rekreasi.

Perlu upaya yang masif dalam rangka membumikan gerakan bersepeda terutama bagi para generasi muda khususnya para pelajar di kota-kota besar.

Selama ini berdasarkan kacamata penulis kelihatannya sebagian besar pelajar lebih memilih kendaraan bermotor sebagai vmoda transportasi.

Hal ini sangat beralasan, selain masyarakat dapat dengan mudah memiliki kendaraan bermotor dengan persyaratan yang cukup sederhana, penggunaan transportasi publik baik angkot ataupun bis ternyata masih jauh dari rasa nyaman.

Termasuk bertambahnya jumlah kendaraan di jalan raya dan tidak seimbang dengan bertambahnya ruas jalan ini menjadi salah satu faktor lain yang melahirkan permasalahan lalu lintas yaitu kemacetan yang berlarut-larut sehingga siapapun yang menggunakan transportasi publik menjadi pihak yang terugikan karena kecepatan ke tempat tujuan akan menjadi sangat jauh dari harapan.

Baca Juga: Ridwan Kamil Sudah Meyakini Eril Meninggal Dunia, MUI Ajak Masyarakat Sholat Ghaib

Perlu upaya yang serius untuk membumikan gerakan bersepeda melalui kanal-kanal ruang yang terstruktur. Salah satu ruang yang dapat dijadikan sebagai katalisator hadirnya gerakan bersepeda pada generasi muda yaitu sekolah.

Sekolah memiliki peran strategis dalam upaya menghadirkan gerakan pendidikan ramah dan peduli terhadap lingkungan. Salah satunya dengan senantiasa membumikan gerakan bersepeda dan gerakan berjalan kaki.

Hal ini sangat beralasan mengingat sistem penerimaan siswa baru di sekolah bergeser ke pola sistem zonasi, di mana masyarakat dapat mengakses untuk mendapatkan pelayanan pendidikan di sekolah-sekolah yang secara nyata lokasinya tidak jauh dari rumah serta didik.

Perlu dukungan yang sangat serius dari para pemegang kebijakan di tingkat satuan pendidikan dalam upaya membangun masyarakat pendidikan khususnya pelajar untuk mau bersepeda atau berjalan kaki ke sekolah.

Ini menjadi PR besar karena untuk menghadirkan planet bumi yang lebih baik dengan semakin banyak masyarakat yang tersadarkan dan beralih pilihan dari transportasi berbahan bakar fosil ke transportasi ramah lingkungan. Dan pembangunan budaya baik memang sejatinya memerlukan energi yang sangat besar.

Banyak upaya yang bisa dilakukan oleh pemegang kebijakan di tingkat satuan pendidikan dalam rangka memberikan ruang bagi gerakan bersepeda diantaranya membangun komitmen bersama menjadikan hari-hari tertentu warga sekolah untuk bersepeda.

Baca Juga: Spesifikasi dan Harga Oppo Find X5 Pro, HP 5G dengan Kamera Berkelas

Selain itu ada beberapa upaya yang dapat didorong bagi masifnya gerakan bersepeda di antaranya:

- Membangun komitmen yang kuat dengan menjadikan program gerakan bersepeda sebagai salah satu ciri masyarakat pendidikan yang maju.
- Memberikan apresiasi kepada warga sekolah yang konsisten dalam melaksanakan gerakan bersepeda ke sekolah.
- Membangun kerja kolaborasi dengan pihak-pihak yang selama ini konsen dan apresiasi terhadap program bersepeda.
- Membangun dan mengembangkan Komunitas pelajar bersepeda di lingkungan sekolah yang dapat mendorong semangat bersama dalam bersepeda yang membahagiakan.
- Tenaga pendidik dan kependidikan harus berani mengambil peranan sebagai figur pegawai bersepeda karena sebaik-baiknya ajakan adalah contoh ketauladanan.

Selain itu pun pemerintah daerah sangat memegang peranan yang sangat strategis dalam membumikan gerakan bersepeda, di antaranya dengan melahirkan sebuah kebijakan formal yang berhubungan dengan membumikan gerakan bersepeda ini salah satunya dengan berani melahirkan perwal atau minimal surat Himbauan 'Gerakan Sehari ASN Bersepeda'.

Baca Juga: Banprov Jabar, Empat Desa di Sumedang Mendapatkan Bantuan MASKARA

Akan lebih keren lagi manakala setiap Kepala SKPD pada saat pembinaan ke kantor-kantor UPT atau ke sekolah-sekolah menggunakan sepeda sebagai moda transportasinya.

Membangun gerakan kepedulian terhadap lingkungan dengan bersepeda memang sangat perlu naluri keberpihakan karena punya sepedah saja tidaklah cukup kalau semangat mengayuh pedalnya hanya hadir di ruang-ruang diskusi atau seminar.

Pengirim:
Rahmat Suprihat
Pegiat Bike To School-B2W Bandung

DISCLAIMER: Seluruh materi dalam naskah ini merupakan tanggung jawab pengirim. Gugatan, somasi, atau keberatan ditujukan kepada pengirim.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler