Sampah, Bukan Hanya Bicara Tempat Pembuangan Akhir (TPA) !!

17 Oktober 2023, 14:16 WIB
Ilustrasi warga sedang membersihkan sampah di sungai./ist /

Penulis:
Rahmat Suprihat, S.Pd
Aktivis Lingkungan Pelija Jabar

GALAMEDIANEWS - Salah satu masalah yang sebenarnya dihadapi oleh banyak pihak baik itu setingkat global, regional bahkan sampai tingkat wilayah kota atau kabupaten adalah masalah sampah.

Hal ini sangat beralasan mengingat masalah yang satu ini menjadi bola salju yang terus membesar dan memiliki efek domino terhadap keberlangsungan kehidupan.

Sampah sebagai produk domestik individu memang bukan hanya bicara tentang ruang, dimana pada umumnya permasalahan sampah berujung pada sulitnya mencari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah.

Baca Juga: 4 Rekomendasi Tempat Wisata di Semarang dengan Spot Instagramable dan View Bagus, Cocok untuk Lokasi Healing

Rahmat Suprihat, S.Pd Aktivis Lingkungan Pelija Jabar./ist

Padahal ada bentuk permasalahan serius dari hadirnya setiap kepalan sampah produksi kita. Dari mulai permasalahan energi, jejak karbon sampai ke pemanasan global merupakan hal yang terikat kuat dengan masalah sampah tersebut.

Pemahaman inilah yang harus menjadi point penting untuk tersampaikan kepada masyarakat secara detail dan komprehensif.

Dari pusaran informasi ini diharapkan terbangun chemistry positif agar masyarakat memiliki peran dan aksi nyata tentang bagaimana seharusnya kita memperlakukan sampah secara bijak karena dari bijak inilah aksi kepedulian terhadap bumi secara menyeluruh akan dilahirkan.

Selain itu, tanggung jawab kolektif dari berbagai pihak harus dihadirkan. Kinerja Pentahelix adalah sebuah keniscayaan yang harus dibumikan karena kinerja kolektif inilah sebenarnya yang akan mempercepat hadirnya solusi atas masalah sampah.

Semua unsur harus saling baju membahu memainkan peran positifnya. Pemerintah sebagai regulator, laksana seperti penyerang utama di tim sepakbola dengan berbagai kebijakan dan terobosan seriusnya untuk menghadirkan kemenangan telak atas masalah sampah ini.

Para akademisi sebagai support system terus menelurkan ide dan gagasan konstruktifnya yang terkomunikasikan dengan regulator.

Baca Juga: Tempat Nongkrong Hits dan Instagramable di Bekasi, Cocok untuk Bersantai dengan Teman

Pengusaha memainkan peran tanggung jawabnya secara maksimal sampai ke ruang pertanggungjawaban atas sampah produknya termasuk sampah residu dari product brand perusahaannya.

Komunitas menjadi katalisator dari percepatan realisasi regulasi, kehadirannya yang lebih dekat dengan masyarakat akan lebih memudahkan terjalinnya komunikasi positif yang mengarah pada percepatan perubahan perlakuan masyarakat terhadap masalah yang dihadapi.

Nilai-nilai baik yang dihadirkan dan diharapkan lahir dari pusaran beberapa element tersebut harus terpublikasikan secara konsisten yang berujung pada terciptanya budaya baik sesuai harapan bersama.

Pada point inilah peran media sebagai katalisator perubahan perilaku dengan terus mengedukasi melalui kanal-kanal media yang sampai kepada jari-jemari masyarakat.

Satu hal yang dianggap lebih penting dari pusaran kekuatan element di atas adalah adanya inisiatif positif dari para pengurus wilayah sampai setingkat Ketua RT dan RW untuk membangun komitmen warganya yang didasari oleh kesadaran kolektif serta dilahirkan atas komitmen memahami pentingnya pengurangan, penggunaan kembali dan pemanfaatan daur ulang sampah secara sungguh-sungguh.

Baca Juga: Vatikan Tanggapi Perang Israel vs Palestina, Paus Fransiskus Minta Serang Dihentikan

Sebuah komitmen bersama yang disepakati dan dibuat regulasinya secara bersama. Disepakati dan disadari serta dilaksanakan secara konsisten karena esensi atas permasalahan sampah selama ini sumbernya memang dari rumah tangga yang menyumbang hampir 40 persen sampah domestik.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler